Pasca-Penangkapan Dua Remaja di Toilet, UPTD PPA Jembrana Ingatkan Dampak Negatif Kenakalan Remaja
Jembrana – Kenakalan remaja akan sangat berdampak bagi remaja itu sendiri. Pelaku kenakalan remaja akan merasakan paling banyak kerugian akibat ulahnya sendiri. Tidak hanya itu dampak negatif juga akan dirasakan oleh para orang tua/ keluarga dan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala UPTD PPA Kabupaten Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi, menanggapi beredarnya video sepasang remaja yang diamankan anggota Satpol PP di sebuah toilet umum beberapa hari lalu. Di mana kejadian tersebut menjadi topik hangat dan mendapat perhatian masyarakat.
Ditambahkannya kenakalan remaja saat ini bukan sepenuhnya salah orang tua, melainkan kesalahan dari individu itu sendiri. Bila kenakalan remaja ini dilakukan oleh anak dibawah umur dan hingga menyebabkan kehamilan di luar nikah. Hal tersebut pastinya akan berdampak kepada pendidikan dari remaja itu sendiri.
“Itu harusnya kalau bisa sih dipirkan dahulu dampaknya, pertama masa depannya, kelanjutan pendidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media di kantornya, Selasa (29/10/24).
Selain itu, kata Sri Utami, kenakalan remaja khususnya yang mengarah ke prilaku sek bebas memiliki resiko yang sangat tinggi, terutama untuk remaja perempuan itu sendiri bisa berujung ke kehamilan. Kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat menyebabkan risiko kematian ibu dan bayi.
“Risiko sangat tinggi, mulai dari anaknya nanti stunting, asupan gizi juga tidak tahu. Selain itu juga beresiko mengalami pendarahan saat masih hamil maupun saat melakukan persalinan,” ungkapnya.
Kenakalan remaja yang berujung menikah dini juga memiliki resiko besar akan perceraian, lantaran psikologis yang masih sangat labil. Mengingat, usia muda belum mempuni untuk melakukan tanggungjawab secara ekonomi, sehingga berpengaruh terhadap nasib pernikahannya.
“Mereka kan masih kecil, kemudian tanggungjawab belum punya. Walaupun mereka mau bekerja, kan sudah jelas tidak akan memungkinkan. Kondisi seperti ini akan rentan terhadap keutuhan rumah tangganya,” jelas Sri Utami.
Untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja, pihaknya berharap orang tua dapat memantau anaknya saat sedang berada diluar rumah. Mengingat saat ini, banyak alasan-alasan remaja agar diizinkan keluar rumah oleh orang tuanya. Seperti belajar kelompok, menginap ke rumah teman maupun beralasan untuk sebatas bermain.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia
Tinggalkan Balasan