Denpasar – Debat perdana Pilgub Bali berlangsung panas. Salah satu yang dipersoalkan dalam sesi debat antar paslon ini adalah keterlibatan prajuru adat dalam politik praktis.

Diketahui, pertanyaan itu dilontarkan oleh paslon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) kepada paslon Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri).

Lebih lanjut, paslon nomor urut 2 ini menilai keterlibatan prajuru adat dalam dunia politik praktis menyangkut hak individu.

“Kalau menurut saya, bendesa adat berpolitik praktis itu karena dia memiliki hak dan yang tidak boleh berpolitik praktis itu adalah ASN, TNI, dan Polri. Saya kira dikembalikan kepada personal,” ujar eks Bupati Badung ini.

Sementara itu, paslon nomor urut 1 menolak pernyataan tersebut karena dikhawatirkan mencederai otonomi desa adat.

Baca Juga  Ingatkan Kontestan Pilkada, Prof Rai Utama: Bukan Sekadar Pejabat!

“Saya rasa desa adat itu tidak patut diintervensi untuk dipakai ke politik. Jadi biarkan desa adat itu bertanggung jawab kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan warga,” sebut Muliawan Arya alias De-Gadjah.

Untuk diketahui, tema yang diusung dalam debat pertama ini yakni “Memformat Bali dalam Pariwisata Berkelanjutan”. Debat ini dijabarkan dalam sub tema hukum dan kamtibnas, isu lingkungan dan tata ruang, ketahanan budaya, infrastruktur dan mode transportasi, serta ekonomi pariwisata.

Reporter: Komang Ari