Denpasar – Isu perempuan dan anak menjadi salah satu subtema yang disajikan dalam debat terakhir Pilwalkot Denpasar. Sebagaimana debat pada umumnya, para paslon pun saling melontarkan pertanyaan.

Menariknya, dalam pembahasan penanganan stunting (gizi buruk akut) paslon nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi) menuding pemkot Denpasar sempat meraih penghargaan terkait penanganan stunting (masalah gizi akut) karena berada satu jalur dengan Pemprov Bali saat itu.

“Sesuai dengan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tingkat prevalensi stunting di Denpasar tahun 2022 itu 5,5 persen. Karena angkanya cukup rendah, Pemprov Bali memberikan penghargaan. yang kita ketahui sendiri, bahwasannya Pemprov kebetulan satu jalur dengan Pemkot. Namun di tahun 2023 angka stunting di Denpasar melonjak tinggi menjadi 10,8 persen. Kebijakan apa yang akan dilakukan untuk menanggulangi stunting?” ujar Adi Susanto alias Jro Ong dalam sesi debat antar paslon yang dilaksanakan di Denpasar, Rabu (6/11/24).

Baca Juga  Rekapitulasi KPU Denpasar: Jaya-Wibawa Menang di Seluruh Kecamatan

Namun, hal itu dibantah oleh paslon Jaya-Wibawa. Penghargaan teranyar yang diterima Pemkot Denpasar di masa pemerintahannya itu, kata dia, bukan berasal dari pemprov.

“Saya ingin meluruskan soal penghargaan karena satu jalur, penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden karena kinerja kita. Intinya, tidak dari Provinsi melainkan dari Wakil Presiden (saat itu Ma’ruf Amin, red)” bantah Jaya Negara.

Lebih lanjut, ia mengklaim Pemkot Denpasar tidak hanya mendapatkan penghargaan dari Wapres namun sekaligus memperoleh dana insentif fiskal untuk penanganan stunting.

“Uangnya hampir Rp6 Miliar dari total yang kami peroleh itu Rp24 Miliar termasuk untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, dan produk dalam negeri,” sambungnya.

Baca Juga  Jaya Negara Ngaku akan Fokus Tangani Sampah dan Macet

“Nah kebetulan tadi pertanyaannya sedikit menohok. Karena gubernur (Wayan Koster, red) kita satu jalur dikasih penghargaan. Ya, kami jawab dengan data, dengan realita,” tandasnya.

Reporter: Komang Ari