Denpasar – Partisipasi pemilih di Bali pada saat Pilkada serentak 2024 ditargetkan mencapai 75 persen. Sayangnya, hal tersebut belum berhasil dicapai.

Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali I Gede John Darmawan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan tingkat partisipasi pemilih di Bali belum mencapai target.

Pertama, kata John, hal ini disebabkan oleh cuaca. “Walau tidak bermaksud menyalahkan semesta, cuaca di beberapa bagian itu saat prime time (untuk memilih, red). Hujan deras hampir merata di kabupaten/kota,” ujarnya saat dihubungi Rabu, (4/12/24).

Kemudian, faktor selanjutnya adalah pemilih merasa tidak menemukan pasangan calon yang sesuai dengan preferensi mereka. “Kecenderungan pemilih ketika tidak ada pilihannya maka tidak hadir ke TPS,” tambahnya.

Baca Juga  KPU Bali: Kedua Pasang Bacalon Gubernur Sehat Jasmani Rohani

Ketiga, distribusi formulir C pemberitahuan belum merata. John menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang keliru menganggap formulir ini sebagai undangan memilih. Padahal, formulir tersebut sebenarnya hanya berfungsi sebagai pemberitahuan lokasi TPS.

“Sampai hari ini orang masih salah kaprah tidak datang ke TPS karena tidak dapat C pemberitahuan, padahal sebenarnya itu bukan undangan tapi pemberitahuan lokasi TPS,” bebernya.

Sebagai informasi, Kota Denpasar menjadi wilayah dengan tingkat partisipasi terendah yakni sebesar 59,55% untuk pilgub. Sementara itu, Tabanan menjadi Kabupaten dengan tingkat partisipasi pemilih tertinggi yakni 82,75%.

Reporter: Komang Ari