Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, BPBD Gandeng Desa dan PMI Bantu Warga Terdampak
Jembrana – Memasuki musim penghujan mengakibatkan cuaca tidak menentu di Kabupaten Jembrana. Hal ini menimbulkan banyak bencana yang mengancam semua desa, selain banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, angin putting beliungpun kerap mengancam. Seperti yang terjadi pada Senin (09/12/24) lalu, angin putting beliung memerjang tiga desa, di Kecamatan Negara dan merusakan puluhan rumah warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (11/12/24) mengaku pihaknya sudah turun dan memastikan bantuan mendesak sudah sampai kepada warga terdampak. Pasca bencana dalam dua hari terakhir pihaknya melakukan pendataan jumlah korban di tiga desa terdampak.
“Kita sudah turun ketiga desa terdampak angin putting beliung, dari pendataan kami, jumlah kroban di Desa Cupel sekitar 10 rumah warga rusak di bagian atap. Kemudian, di Desa Pengambengan terdapat sekitar 5 rumah warga terdampak, 2 diantaranya rusak parah dan di Desa Tegal Badeng Barat terdapat sekitar 33 rumah, termasuk sebuah mushola dan pura keluarga serta atap sebuah sumur bor milik kelompok subak bantuan pemerintah,” bebernya.
Lanjut Agus Artana, dalam memberikan bantuan kepada kobran angin puting beliung di desa tersebut pihaknya menggandeng Desa dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jembrana, terutama menanggulangi kebutuhan mendesak dan melakukan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan ringan.
L
“Terhadap korban yang rumahnya mengalami kerusakan ringan itu bisa dibantu dari Desa lantaran Desa juga telah menganggarkan untuk penanggulangan bencana, termasuk sembako dan layanan dasar. Sedangkan, untuk rumah warga yang mengalami rusak sedang di Desa Tegal Badeng Barat pihaknya berusaha untuk membantu melalui BPBD dan PMI Jembrana, termasuk yang rusak berat nanti kita usulkan bantuan menggunakan dana APBD,” lanjutnya.
Masih menurut Agus Artana, bencana alam akibat cuaca ekstrim di Jembrana sudah terjadi sejak awal bulan Desember 2024. Hujan deran disertai angin kencang mengakibatkan hampir di semua Kecamatan di Jembrana terjadi bencana.
“Di penghujung tahun ini cuaca sangat ekstrim, di mana hujan deras di sertai angin kencang mengakibatkan bencana tanah longsor, banjir dan pohon tumbang, serta angin putting beliung. Kita bersama instansi lainya berkordinasi dan bersinergi guna menaggulangi bencana tersebut,” tutupnya.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia

Tinggalkan Balasan