Diguyur Hujan Deras Belasan Titik Bencana Ditemukan di Jembrana
Jembrana – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana menemukan belasan titik bencana pascahujan deras yang mengguyur Jembrana, Minggu (22/12/24). Belasan bencana tersebut mulai dari pohon tumbang, rumah roboh dan banjir.
Dari data yang dikeluarkan BPBD Jembrana, Senin (23/12/24) setidaknya terdapat 14 titik bencana terjadi di Kabupaten Jembrana. Dari jumlah tersebut ditemukan 7 titik pohon tumbang, satu rumah roboh dan titik banjir yang merendam perumahan warga.
“Pascahujan deras kemarin (Minggu-red) kami sudah melakukan pendataan di mana berdasarkan laporan masyarakat terdapat berlasan titik bencana, terbanyak ditemukan di Kecamatan Negara,” ungkap I Nyoman Winata, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Jembrana, saat dikonfirmasi, Minggu (23/12/24).
Lanjut Winata, dari 7 titik terjadi di Kecamatan Melaya Gilimanuk sebanyak 4 titik, Kecamatan Jembrana 2 titik, serta di Kecamatan Negara di satu titik. Semua kejadian tersebut sudah ditangani warga dan petugas BPBD.
“Tiga pohon tumbang menimpa rumah warga yakni di Banjar Sari Kuning, Desa Tukadaya, Kecamatan melaya. Kejadian serupa menimpa rumah warga di Kampung Mandar, Desa Cupel, Kecamatan Negara, serta di Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana,” imbuhnya.
Selain mengakibatkan pohon tumbang, cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan satu rumah warga roboh. Rumah milik Arifin, warga RT 04, Lingkungan Terusan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara.
Hujan deras juga mengakibatkan sejumlah desa direndam banjir. Titik banjir terbanyak ditemukan di Kecamatan Negara yakni sebanyak 5 titik dan satu titik di Kecamatan Jembrana. selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi akses jalan desa sehingga menyulitkan warga berlalu-lintas.
“Untuk banjir di Kecamatan Negara terdapat 5 titik yakni di Desa Pengambengan, Desa Kaliakah, Desa Tegal Badeng, Kelurahan Banjar Tengah dan Kelurahan Baler Bale Agung, serta satu titik di Kecamatan Jembrana yakni di Desa Air Kuning,” beber Winata.
Masih menurut Winata, banjir terparah terjadi di Desa Pengambengan. Desa tersebut sudah menjadi langganan banjir disetiap musim penghujan. Hingga saat ini, pihaknya berusaha memberikan bantuan kebutuhan mendasar bagi warga terdampak banjir.
“Kita sudah memasang dua tendon air di Desa Pengambengan, karena banjir banyak sumur warga ikut terendam sehingga warga mulai kesulitan air bersih,” tandas Winata.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia
Tinggalkan Balasan