Denpasar – Salah satu stand unik yang mencuri perhatian pada gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-17 adalah Pojok Disabilitas (Disability Corner).

Stand ini menampilkan berbagai produk dan jasa hasil karya masyarakat disabilitas Kota Denpasar, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, jasa pijat, pertunjukan musik (live music, hingga pembacaan tarot.

Menurut keterangan Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Gantari Jaya di Graha Nawasena, I Nyoman Juniarta alias Jigo, total terdapat 24 UMKM tergabung dalam pojok disabilitas ini.

“Kita kurasi dulu. Prosesnya ya, sebenarnya nggak cukup rumit sih, cuma kita tanya, ini produk siapa? Kalau memang produk dia sendiri, kita terima,” ujar Jigo kepada awak media, Senin (23/12/24).

Baca Juga  Pemkot Denpasar Gelontorkan Rp3,6 Miliar untuk Denfest 2024, Transaksi Ditargetkan Capai Rp5 Miliar

Para pengunjung festival tampak antusias mengunjungi stand ini. Beberapa di antaranya memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan penyandang disabilitas dan komponen yang terlibat dalam stand tersebut.

“Saya pribadi dan juga mewakili teman-teman disabilitas mengucapkan terima kasih banyak ke kota Denpasar karena sudah memberdayakan teman-teman disabilitas,” sambungnya.

Jigo menegaskan, hal ini menjadi bukti bahwa para penyandang disabilitas mampu berdaya dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga berharap, kedepannya kota Denpasar mampu menginspirasi daerah lainnya untuk menciptakan ruang yang inklusif termasuk bagi para penyandang disabilitas.

“Kita tidak ada istilahnya give up (menyerah), pokoknya don’t give up, pokoknya we are moving, teman-teman luar biasa” tegas Jigo.

Baca Juga  Kunjungan Meningkat, Transaksi Denfest Capai Rp 5,2 Miliar

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan bahwa kehadiran pojok disabilitas di Denpasar Festival ini merupakan upaya menjadikan Denpasar sebagai kota yang inklusif.

“Kita berikan juga tempat untuk keterampilannya masing-masing di sini. Ruang kita berikan, ini cukup lebar malah dan paling lebar dari tempat-tempat yang kita beri karena kita memang prioritaskan,” ujarnya.

Jaya Negara menambahkan, hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang setara dengan warga Denpasar lainnya.

“Kita ingin orang yang disabilitas itu memiliki hak yang sama dengan warga Denpasar lainnya, terutama di dalam mengisi ruang-ruang di event-event,” jelasnya.

Reporter: Komang Ari