Denpasar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat, dalam sepekan terhitung sejak 1 Januari hingga 5 Januari 2025, bencana akibat curah hujan tinggi dan angin kencang menelan total kerugian material sebesar Rp132 juta.

“Curah hujan yang tinggi dan angin kencang masih menjadi penyebab sedikitnya 18 kejadian, nihil korban jiwa/luka dan kerusakan sebesar 132 juta rupiah,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, I Made Rentin dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/25).

Lebih lanjut disampaikan, pohon tumbang menjadi bencana paling dominan dengan 12 kejadian yang tersebar di empat kabupaten, yakni Buleleng, Gianyar, Karangasem, dan Tabanan. Dari insiden ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp77 juta.

Selain itu, gelombang tinggi melanda pesisir Karangasem, menyebabkan kerugian material sebesar Rp20 juta. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa atau luka yang dilaporkan.

Baca Juga  Dalam Sepekan, BPBD Bali Catat Ratusan Insiden Pohon Tumbang

Tanah longsor juga tercatat di lima lokasi berbeda, masing-masing di Kabupaten Karangasem, Klungkung, Badung, dan dua lokasi di Gianyar. Kerugiannya ditaksir mencapai Rp35 juta.

BPBD Bali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan bencana seperti kawasan perbukitan dan pesisir. “BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana,” tutupnya.

Reporter: Komang Ari