Denpasar – Harga cabai di Denpasar melambung tinggi. Pada awal Januari 2025, harganya dilaporkan mencapai Rp120.000 per kilogram.

Teranyar, Kepala Unit Bina Usaha dan Sewakajaya, menyampaikan harga cabai hari ini di pasaran mulai melandai berkisar Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram.

Meskipun, sambung dia, normalnya cabai dibandrol Rp35.000 per kilogram.

“Kondisinya merata di Denpasar. Itu kami lakukan survei setiap harinya di Pasar Badung dan Pasar Kreneng,” kata dia saat dihubungi, Rabu (15/1/25).

Ia menjelaskan, kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh hujan lebat yang intens terjadi akhir-akhir ini.

“Penyebab kenaikannya itu faktor cuaca memang, sehingga supply yang biasanya ada beberapa pengiriman dari Jawa itu, dalam prosesnya itu banyak yang busuk,” jelasnya.

Baca Juga  Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, BPBD Gandeng Desa dan PMI Bantu Warga Terdampak

“Ada beberapa memang lokalan, dari Klungkung itu biasanya masuk ke Denpasar, sehingga ini juga menyebabkan kelangkaan cabai dan harga cabai itu naik tinggi,” imbuhnya.

Dia mengatakan, pasokan cabai di Denpasar saat ini paling banyak didatangkan dari luar Bali.

“Ya, kalau di dalam, anggaplah di Bali itu kan pasokannya pasti tidak akan memenuhi. Jadi yang untuk memenuhi itu memang datangnya dari luar Bali, karena survei yang kami lakukan itu memang kebanyakan dari luar Bali untuk cabai,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, kata dia, pihaknya akan menggencarkan operasi pasar.

“Kalau Januari, kami akan lakukan minimal tiga kali. Terus di bulan Februari itu lima kali dari Perumda,” tuturnya.

Baca Juga  Alami Cuaca Panas Ekstrem, Karangasem Disebut Paling Jarang Turun Hujan

Reporter: Komang Ari