Denpasar – Belakangan ini, kelangkaan elpiji 3 kg kembali dikeluhkan masyarakat.

Merespons hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan, mengungkapkan pendistribusian elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran menjadi penyebab utama kelangkaan barang tersebut di masyarakat.

“Tugas kami membantu mengajukan kuota berdasarkan KTP Bali dan hitung-hitungannya itu pasti aman kalau tepat sasaran,” ujarnya saat ditemui di Kantor Disnaker Bali, Jumat (31/1/25).

“Permasalahannya begitu tidak tepat sasaran, tidak menggunakan kuota (yang telah disiapkan) siapa yang mengendalikan? Kan seharusnya semua pihak,” sambungnya.

Ia mengatakan, sebelumnya telah dilakukan pengajuan penambahan kuota elpiji.

“Kemarin di 2024 kuota kita sudah habis, tetapi kami berinisiatif dia akhir tahun sampai Januari ini memohon untuk ditambah supaya tidak terjadi kelangkaan dan itu sudah disanggupi oleh Pertamina,” sambungnya.

Baca Juga  Ekonom: Kelangkaan Gas LPG 3 Kg Akan Pengaruhi Ekonomi Kelas Bawah

Setiawan berujar, Denpasar menjadi salah satu wilayah yang tengah mengalami kelangkaan elpiji bersubsidi tersebut.

“Saya lihat yang banyak ya di Denpasar dan sekitarnya ya, karena kan kalau di Klungkung aman saja terus teman-teman yang dari buleleng sementara harganya yang (mahal) karena di tingkat pengecer,” ucapnya.

Pihaknya berharap ke depan seluruh pihak dapat bersinergi untuk memastikan distribusi elpiji 3 kg tepat sasaran.

Reporter: Komang Ari