Turyapada Tower Ikon Megah Bali Utara di Era Koster
Denpasar – Pulau Bali kini memiliki ikon baru yang menjadi kebanggaan masyarakat dan simbol kemajuan pariwisata, khususnya di Bali Utara yaitu Turyapada Tower.
Tower ini bukan hanya sekadar menara megah, tetapi juga wujud nyata dari visi pembangunan yang diusung oleh Wayan Koster, seorang pemimpin yang selama ini berkomitmen kuat dalam membangun Bali secara menyeluruh dan berkeadilan.
Di bawah kepemimpinannya, Bali tidak lagi hanya berpusat pada pariwisata di selatan, tetapi kini berkembang ke seluruh wilayah, termasuk Bali Utara.
Melalui konsep Satu Kesatuan Wilayah, Koster telah mengarahkan pembangunan infrastruktur dan pariwisata yang merata, sehingga daerah seperti Buleleng tidak lagi tertinggal dari kawasan lain. Turyapada Tower adalah bukti konkret dari upaya ini, sebuah monumen yang ke depan menjadi ikon baru Bali dan simbol dari era baru pembangunan di Buleleng.
Sejak menjabat sebagai Gubernur Bali, Wayan Koster telah konsisten menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang bertujuan menjaga keseimbangan alam, manusia, dan budaya.
Turyapada Tower dibangun bukan sekadar sebagai daya tarik wisata, tetapi juga sebagai simbol harmonisasi antara warisan budaya, kemajuan teknologi, dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Menara ini mengusung desain arsitektur khas Bali, dengan filosofi yang mencerminkan spiritualitas dan nilai luhur masyarakat Bali. Keunikan ini sesuai dengan kebijakan Wayan Koster yang menekankan pembangunan berbasis budaya lokal, seperti yang telah diterapkan dalam desain Bandara Bali Utara dan revitalisasi kawasan suci di seluruh Bali.
Di dalam Turyapada Tower, ada galeri seni, museum mini tentang sejarah Bali Utara, dan pusat budaya yang memperkenalkan kearifan lokal kepada wisatawan.
Konsep ini selaras dengan kebijakan Wayan Koster dalam memperkuat identitas budaya Bali di tengah modernisasi, sehingga pembangunan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga memperkuat jati diri masyarakat Bali.
Selama bertahun-tahun, Buleleng sering dianggap sebagai daerah yang kurang berkembang dibandingkan dengan Bali Selatan. Namun, di era kepemimpinan Wayan Koster, paradigma ini mulai berubah.
Berbagai proyek infrastruktur besar telah digulirkan di Buleleng, termasuk pembangunan jalan shortcut Mengwitani-Singaraja, Bandara Bali Utara, serta revitalisasi Pelabuhan Celukan Bawang dan Pelabuhan Buleleng.
Kini, Turyapada Tower hadir sebagai mahakarya baru yang akan mengangkat citra Buleleng sebagai pusat wisata dan ekonomi di Bali Utara. Menara ini tidak hanya menjadi destinasi baru bagi wisatawan, tetapi juga simbol komitmen Koster dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain menjadi daya tarik wisata, Turyapada Tower juga akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat Buleleng. Lapangan kerja baru akan terbuka, UMKM lokal akan berkembang, dan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali Utara akan meningkat secara signifikan. Semua ini merupakan bagian dari strategi Wayan Koster dalam menciptakan pemerataan ekonomi di seluruh Bali, sehingga kesejahteraan tidak hanya dinikmati di satu wilayah saja.
Pembangunan Turyapada Tower bukan hanya sekadar proyek mercusuar, tetapi sebuah monumen yang menandai era baru bagi Bali di bawah kepemimpinan Wayan Koster.
Dengan desain yang kental akan unsur budaya Bali, menara ini akan menjadi salah satu landmark yang dikenang oleh generasi mendatang sebagai simbol kemajuan yang tetap berakar pada tradisi.
Melalui proyek ini, Wayan Koster sekali lagi membuktikan bahwa visinya untuk Bali tidak hanya sebatas janji, tetapi telah terwujud dalam pembangunan nyata. Dengan hadirnya Turyapada Tower, Buleleng kini tak lagi dipandang sebelah mata, melainkan sebagai pusat pertumbuhan baru yang akan membawa Bali ke masa depan yang lebih gemilang.

Tinggalkan Balasan