Jembrana – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jembrana kembali menjadi momok bagi masyarakat Jembrana. Belum genap dua bulan (Januari- 21 Februari) sudah ditemukan 38 kasus penyakit DBD. Dinas Kesehatan ingatkan warga untuk meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Dr. I Gede Ambara Putra saat dikonfirmasi, Jumat (21/02/25). Menurutnya kasus DBD tiap tahun ditemukan di Kabupaten Jembrana. Untuk tahun 2025 periode Januari hingga 21 Februari sudah terdapat 38 kasus, jumlah tersebut meningkat 8 kasus dari tahun sebelumnya yakni 30 kasus di periode yang sama di tahun 2024.

Baca Juga  Menparekraf Soal Kategori SPA, BSB: Artinya Pajak 40% Tak Layak

“Tahun ini (2025-red) terdapat 38 kasus dengan rincian bulan Januari sebanyak 24 kasus dan di bulan Februari hingga hari ini ditemukan 14 kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Jembrana,” ujarnya.

Jumlah tersebut tersebar di empat kecamatan dari lima kecamatan yang ada di Kabupaten Jembrana. rinciannya terbanyak ditemukan di Kecamatan Mendoyo yakni sebanyak 13 kasus, terbesar kedua di Kecamatan Jembrana yakni 12 kasus di susul Kecamatan Negara 9 kasus dan Kecamatan Melaya 4 kasus.

“Kecamatan Pekutatan hingga saat ini belum ditemukan kasus demam berdarah dengue, data ini berdasarkan data dari masing-masing Puskesmas di setiap kecamatan,” ungkap Ambara Putra.

Dengan peningkatan kasus demam berdarah dengue diawal tahun, Ambara Putra mengimbau masyarakat agar selalu melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yakni Menguras, Menutup dan Mendaur ulang berbagai tempat yang memiliki potensi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.

Baca Juga  Hari Kedua Pencarian Bocah Hilang di Pengambengan Nihil

“Kami Dinas Kesehatan selalu mengajak dan mengimbau masyarakat Jembrana menjaga lingkungan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang ini dan juga mobilitas masyarakat yang tinggi akan mempengaruhi jumlah kejadian sakit atau penularan virus dengue,” pungkas Ambara Putra.

Reporter: Dika

Editor: Ngurah Dibia