Denpasar – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) bersama ratusan pengguna Trans Metro Dewata (TMD) mendatangi Kantor DPRD Bali, Kamis (27/2/25).

Mereka mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mengaktifkan kembali layanan Trans Metro Dewata (TMD) pascaresmi diberhentikan sejak 1 Januari 2025.

Ketua BEM PM Unud, I Wayan Arma Surya Darmaputra, menyatakan bahwa penghentian TMD berdampak besar bagi masyarakat, termasuk mahasiswa.

Ia menyampaikan, tak sedikit mahasiswa akhirnya kesulitan melakukan mobilitas setelah bus ini tidak lagi beroperasi.

“Secara ekonomi mahasiswa itu sangat terbatas dan kami di sini bergerak bersama seluruh masyarakat Bali untuk menuntut pemerintah segera mengoperasikan kembali TMD,” ucapnya.

Dirinya juga menyinggung terkait proyek MRT yang tengah direncanakan Pemprov Bali. Menurutnya, tinimbang membuat transportasi publik baru, pemerintah seyogianya mempertahankan dan meningkatkan transportasi publik yang telah ada.

Baca Juga  Komisi III DPRD Bali Sebut Akan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk Penambahan Kuota LPG 3 Kg

“Ingin membangun MRT, tapi kami menilai itu hanya muluk-muluk karena mimpinya besar (membuat) transportasi umum seperti MRT tapi menghilangkan transportasi yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat Bali yaitu TMD,” sambungnya.

Ada tiga buah tuntutan yang dilayangkan. Pertama, pemerintah didesak agar mengalokasikan anggaran APBD untuk reaktivasi layanan TMD.

Kedua, pemerintah menjamin keberlanjutan TMD dengan mekanisme subsidi yang jelas.

Kemudian, mereka meminta agar pemerintan meningkatkan sosialisasi dan integrasi TMD dengan moda transportasi lain.

Reporter: Komang Ari