Bupati Kembang: Memimpin Jembrana saat Ini Tidaklah Mudah
Jembrana – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menyampaikan pidato perdananya pada Rapat Paripurna IV DPRD Jembrana masa persidangan II Tahun Sidang 2024/2025, Sabtu (01/03/25). Dalam pidatonya Bupati Jembrana periode 2025-2030 tersebut mengajak semua elmen untuk satu komando membangun Jembrana di tengah situasi yang tidak mudah imbas efisensi yang dilakukan pemerintah pusat.
Dalam pidatonya Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan di hadapan Wabup Patriana Krisna dan Pimpinan dan Anggota DPRD Jembrana beserta undangan lainnya mengutip pesan Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 di sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Kembang – Ipat berjanji akan hadir mewakili semua golongan tidak hanya memperjuangkan satu golongan saja.
“Kita hadir sebagai pemimpin untuk semua masyarakat Jembrana, bukan kelompok ataupun golongan. Ini penting saya sampaikan di awal kepemimpinan kami untuk merajut dan menjahit kembali kebersamaan serta semangat gotong royong masyarakat Jembrana, setelah mungkin sebelumnya terkotak-kotak karena perbedaan pandangan politik selama pesta demokrasi, Pilkada lalu,” ucapnya.
Kembang juga membeberkan program unggulan yang tertuang dalam visi dan misi membangun Jembrana lima tahun ke depan. Tantangan dalam menjalankan program tersebut saat ini sangat dirasakan di tengah situasi yang tidak mudah. Kembang menyebut imbas efisensi sejumlah aliran dana dari pemerintah pusat ke daerah termasuk Jembrana jadi berkurang.
“Ada pengurangan pendapatan transfer pusat ke daerah baik berupa DBH, DAU, DAK, maupun Dana Desa. DAU Bidang Pekerjaan Umum, berkurang mencapai 21 miliar lebih dan DAK Irigasi berkurang hampir 8 miliar. Selain itu, ada juga potensi penurunan Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari Provinsi. Ada potensi penurunan pendapatan hingga Rp25 miliar lebih. Bahkan, ada wacana pusat untuk menghapus BPHTB,” jelas Kembang dalam pidatonya.
Selain itu pemerintahan Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna sebagai wakil Bupati Jembrana juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan di antaranya terdapat beban utang Rumah Sakit Umum Negara yang mencapai kurang lebih Rp29 miliar, beban operasional Rumah Tenun, pabrik cokelat, Anjungan Cerdas Rambut Aiwi, Anjungan Konservasi, sirkuit di Pengambengan, dan biaya operasional lainnya.
Namun demikian Kembang masih tetap optimis pemerintahannya bisa berjalan dengan baik, termasuk menjalankan program unggulan sebagai janjinya saat kampanye.
“Kita masih optimis beberapa program unggulan seperti menyiapkan rumah singgah di dekat rumah sakit Sanglah dan penyediaan kendaraan bagi desa adat dapat terwujud dalam 100 hari pemerintahan kami,” tambahnya.
Untuk menjalankan roda pemerintahan di tengah keterbatasan anggaran, Kembang mengaku akan melakukan sejumlah langkah-langkah kongkrit tanpa harus membebani masyarakat Jembrana. Menurutnya langkah yang akan diambil yakni melakukan terobosan baru guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan melakukan efisensi belanja daerah serta perampingan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kita akan gali potensi yang dimiliki Kabupaten Jembrana, sektor mana saja yang belum tergarap kita akan optimalkan guna meningkatkan PAD kita. Tentu langkah ini tanpa membebani beban masyarakat kita, termasuk langkah efesiensi di jajaran Pemkab Jembrana sendiri, salah satunya perampingan OPD dengan slogan ‘Mini Organisasi Kaya Fungsi’. Kita sudah hitung ada penghematan hingga Rp6 miliar. Ada TPP yang bisa kita hemat, sewa mobil, biaya listrik, air, ATK, perjalanan dinas, dan belanja operasional lainnya. Jika penggabungan dinas bisa kita lakukan,” tegas Kembang.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh anggota DPRD Jembrana mendukung langkah-langkah kongkrit yang akan dijalankannya.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bergandengan tangan membangun Jembrana lima tahun ke depan,” pungkas Kembang Hartawan.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia

Tinggalkan Balasan