Denpasar – Sebanyak 22 sampel takjil yang dijual di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, Denpasar, diuji oleh petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar, Selasa (4/3/2025). Pengujian dilakukan untuk memastikan keamanan pangan selama bulan Ramadan.

Kepala BPOM Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, menyampaikan bahwa makanan yang diuji di antaranya kue petulo, sate, pepes, dimsum, terasi, dan lontong, serta minuman berwarna.

Sampel tersebut diperiksa untuk mendeteksi kandungan zat berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan metanil yellow.
“Hasilnya, puji syukur, seperti tahun lalu, semua sampel memenuhi syarat keamanan pangan,” ujarnya kepada awak media.

Pihaknya menjelaskan, pengawasan pangan telah dilaksanakan sejak 24 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 27 Maret mendatang, menjelang Idul Fitri. Selain di Denpasar, sambung Adhi Aryapatni, pengawasan juga akan menyasar kabupaten lainnya.

Baca Juga  Jelang Nataru, BBPOM Denpasar Awasi Produk Olahan Pangan

“Badan POM secara rutin melakukan intensifikasi pengawasan pangan menjelang hari raya besar, termasuk Idulfitri. Selain takjil, kami juga mengawasi produk parcel untuk memastikan tidak ada kandungan bahan berbahaya,” tambahnya.

Ia mengimbau agar masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan memastikan produk yang dikonsumsi tidak mengandung zat berbahaya. “Untuk masyarakat kami imbau, di bulan puasa ini kan kita perlu stamina yang fit, berarti kita harus jaga kesehatan dengan konsumsi makanan yang memenuhi syarat,” ucapnya.

Reporter: Komang Ari