Jembrana – Permasalahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara mendapat perhatian serius Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan wakilnya I Gede Ngurah Patriana Krisna. Bahkan pasangan yang akrab disapa Bang Ipat tersebut akan mengantor di RSU Negara guna mempelajari permasalahan hingga terlilit utang hampir Rp30 miliar.

“Mengenai utang rumah sakit yang saya dengar hampir 30 miliar nanti saya coba urai, persoalannya di mana. Nanti saya ngantor di rumah sakit barang dua tiga minggu pingin tahu persoalannya di mana? Terjadi di SDM-nya terjadi konspirasi, ada kesengajaan, dan seterusnya kita tidak boleh berandai-andai dulu tapi kita ingin cek persoalannya,” jelas Kembang saat ditemui awak media beberapa waktu lalu.

Baca Juga  Hafal Text Sumpah Pemuda Dapat Pertamax Gratis di Jembrana

Menurutnya, pihaknya sangat menyayangkan rumah sakit daerah terlilit hutang yang berimbas kepada pelayanan kesehatan pasien, terutama masyarakat Jembrana.

“Sehingga ke depan tidak boleh lagi rumah sakit sampai tidak punya obat, rumah sakit punya utang, dan pelayanan menurun dan lain-lain sebagainya,” sebutnya.

Sebagai bentuk komitmen memperbaiki pengelolaan rumah sakit, di hari pertama ngantor, Bupati Kembang bersama Ipat melakukan sidak di RSUD Negara, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Senin (03/03/25).

Di RSU Negara, Bupati Kembang mendatangi sejumlah ruangan hingga fasilitas umum seperti toilet. Selain itu, dirinya juga menyempatkan diri untuk menyapa pasien di RSUD Negara didampingi oleh Dirut RSU Negara, Ni Putu Eka Indrawati.

Baca Juga  DPD AP24 Jembrana Dilantik, Puluhan Relawan Hadir

“Saya ingin lihat tadi jam ngantre pasien seperti apa, terus melihat pelayanannya, saya melihat juga sistem keuangannya, kebersihan dan lain sebagainya,” ungkap Bupati Kembang Hartawan didampingi Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna.

Pihaknya menilai kondisi RSUD Negara saat ini cukup berat hingga harus mendapatkan solusi, termasuk untuk meningkatkan pendapatan rumah sakit. Dari hasil pemaparan pihak rumah sakit menurut Bupati Kembang pendapatan rumah sakit setahun itu Rp84 miliar, di mana hampir 95 persennya berasal dari BPJS.

“Kita sedang memikirkan bagaimana caranya pendapatan rumah sakit meningkat. Slain itu rumah sakit juga harus melakukan efisinsi, penghematan harus dilakukan. Pemeliharaan-pemeliharaan, AC, kemudian juga ada pembayaran limbah B3 yang selama ini keluar daerah. Pengelolaan limbah sudah ada di Jembrana mungkin bisa di negosiasi, saya yakin itu akan jauh lebih murah,” jelas Kembang.

Baca Juga  Sosok Musisi asal Bali, Jegeg Bulan Ungkap Bercita-cita Menjadi Walikota Denpasar

Disinggung rencana mengantor di RSUD Negara, Bupati Kembang mengaku akan berkomitmen melakukan pembenahan salah satunya dengan mengantor dua sampai tiga minggu mendatang. Tujuannya sampai benar-benar ditemukan benang merah permasalahan yang terjadi di RSU Negara.

“Pasti kita lakukan, kalau saya tidak bisa saya minta pak wakil yang ke sini (RSU-red), kalau bisa dua-duannya. Sampai saya tahu masalahnya di mana, apa terapi yang harus diberikan, biar tidak salah kita ngasih obat rumah sakit,” pungkas Bupati Kembang Hartawan.

Reporter: Dika

Editor: Ngurah Dibia