Desa Sumerta Kelod Gelar Lomba Balita Sehat Sambut Hari Kartini, Dorong Pencegahan Stunting Sejak Dini
Denpasar – Dalam rangka menyambut Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Pemerintah Desa Sumerta Kelod menggelar Lomba Balita Sehat, Selasa (15/4/25).
Lomba ini diikuti oleh perwakilan dari 10 banjar di wilayah desa tersebut yang mana, setiap banjar mengirimkan dua orang peserta.
Perbekel Desa Sumerta Kelod I Gusti Ketut Anom Suardana, mengatakan kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memilih balita yang sehat, tetapi juga mengedukasi para orang tua mengenai pentingnya menjaga tumbuh kembang anak.
“Bukan hanya balitanya yang dinilai, tetapi orang tuanya juga akan diberikan edukasi oleh tim medis. Tujuannya agar bisa lebih memahami cara menjaga anak agar tidak sampai mengalami stunting,” ujarnya.
Namun demikian, pihak desa tetap siaga terhadap kemungkinan munculnya kasus stunting. Anom Suardana menceritakan, jika ditemukan indikasi stunting, pihaknya langsung turun tangan dan melakukan pendampingan secara intensif, termasuk membawa balita yang bersangkutan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
“Kita pernah evaluasi, dulu ketika memberikan bantuan makanan seperti beras dan telur, ternyata yang makan bukan anaknya, tapi orang tuanya. Sekarang kita ubah pendekatannya berdasarkan resep dokter, dengan dana dari desa,” jelasnya.
Lomba Balita Sehat ini dinilai secara ketat oleh tim dari Puskesmas, dengan melibatkan tenaga gizi, psikolog, dan medis lainnya. Penilaian mencakup keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan Posyandu, pemeriksaan berat dan tinggi badan, serta kelengkapan administrasi seperti buku KIA.
Tak hanya itu, Pemerintah Desa juga memberikan apresiasi berupa hadiah kepada para peserta. Ke depan, Anom Suardana berharap kegiatan ini dapat diperluas menjadi Festival Balita yang melibatkan seluruh balita di desa tanpa melalui proses seleksi.
“Kita ingin semua balita bisa berkumpul, bermain, dan belajar bersama. Bukan hanya lomba, tetapi festival yang menyenangkan. Ini bisa jadi inovasi desa,” pungkasnya.
Sementara itu, Indah (27) yang mengantarkan anaknya untuk mengikuti lomba tersebut mengaku antusias.
Kegiatan ini pun dinilai positif lantaran membantu meningkatkan kreativitas anak.
“Biar dia nggak diam di rumah aja. Supaya lebih banyak teman, dan lebih kreatif lagi,” tutupnya.
Reporter: Komang Ari

Tinggalkan Balasan