Denpasar – Layanan Bus Trans Metro Dewata (TMD) resmi beroperasi mulai 20 April 2025.

Gubernur Bali Wayan Koster, menyatakan operasional TMD akan dibiayai secara gotong royong oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama pemerintah daerah di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).

Pernyataan itu disampaikan Koster saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyelenggaraan Angkutan Umum Perkotaan Trans Metro Dewata di Kawasan Sarbagita, bertempat di Gedung Kertha Sabha, Denpasar, Jumat (18/4/25).

Koster menjelaskan, saat ini Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar, Denpasar Rp14 miliar, Badung 16 miliar, dan Gianyar Rp4,7 miliar. Sementara Kabupaten Tabanan belum memberikan kontribusi dan dibantu oleh Kabupaten Badung.

Baca Juga  Koster Hadiri Ngusaba di Penatih, Krama: Beliau Gubernur Peduli Adat dan Budaya

“Ini (transportasi publik) adalah layanan dasar, hak masyarakat yang harus dipenuhi. Negara wajib hadir memenuhi hak tersebut,” tegas Gubernur Koster.

Ia menambahkan, dukungan pembiayaan untuk transportasi publik tersebut bergantung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) masing-masing kabupaten/kota, yang sebagian besar bersumber dari sektor pariwisata.

“Mudah-mudahan masyarakat Bali semakin sadar, semakin antusias untuk beralih menggunakan transportasi publik. Supaya Bali tidak macet lagi,” ujar Koster.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta, mengatakan rencananya ada 69 bus yang akan beroperasi, serta enam bus cadangan.

Nantinya, keseluruhan armada itu akan mengaspal di enam koridor. Adapun enam koridor yang beroperasi yaitu Terminal Kesiapan-Sentral Parkir Kuta, Ubung-Bandara Ngurah Rai, Ubung-Sanur, Ubung-Monkey Forest, Sentral Parkir Kuta-Politeknik Negeri Bali-Bandara, dan Sentral Parkir Kuta-Bandara-Nusa Dua.

Baca Juga  Enam Kabupaten di Bali Bakal Terima 10 Persen PHR dari Denpasar, Badung, dan Gianyar

“Ke depan memang kita harapkan ada peningkatan dengan kontribusi dari masing-masing daerah untuk membangun di lokasi-lokasi shelter,” jelasnya.

Reporter: Komang Ari