Kerobokan – Suasana haru menyelimuti Aula Lapas Kelas IIA Kerobokan, Jumat (18/04), saat puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti ibadah Jumat Agung secara virtual.

Terhubung langsung melalui Zoom bersama ribuan WBP dari berbagai Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia, para peserta larut dalam perenungan makna pengorbanan Kristus.

Ibadah yang digelar oleh Yayasan Pelayanan Kasih Bethesda ini dipimpin oleh Pdt. Yani Lim, S.Th. Ia mengajak para WBP untuk menjadikan Jumat Agung sebagai momen pertobatan dan harapan.

“Tuhan tidak pernah memandang masa lalu kita. Yang terpenting adalah hati yang sungguh-sungguh mau berubah. Jeruji tidak membatasi kasih Tuhan,” ucap Pdt. Yani dalam khotbahnya.

Baca Juga  Lapas Kerobokan dan BRI Kuta Bersinergi Bangkitkan Kemandirian Warga Binaan

Sambutan juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Irjen Pol. Drs. Mashudi, yang menegaskan pentingnya pembinaan keagamaan sebagai bagian dari proses pemasyarakatan.

“Ibadah bukan hanya rutinitas, tapi ruang batin untuk bertumbuh. Kami percaya pembinaan spiritual menjadi titik balik bagi banyak warga binaan,” tegasnya.

Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini berlangsung khidmat. Para WBP mengikuti setiap sesi dengan antusias, mulai dari pujian, doa syafaat, hingga renungan firman. Salah satu WBP yang mengikuti ibadah bahkan mengungkapkan rasa harunya.

“Saya merasa seperti dibebaskan secara batin. Ini pertama kalinya saya menangis dalam ibadah sejak berada di sini,” ungkapnya lirih.

Di tengah keterbatasan, ibadah virtual ini menjadi ruang refleksi dan penguatan batin bagi para WBP. Bukti bahwa harapan dan perubahan bisa tumbuh, bahkan dari balik jeruji.

Baca Juga  Lapas Kerobokan Turut Meramaikan Pembukaan Perkemahan Satya Dharma Bakti Pemasyarakatan Secara Virtual