Denpasar – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, H. Mahrusun Hadyono memastikan bahwa insiden pelanggaran Hari Raya Nyepi di Loloan, Jembarana tak akan terulang lagi.

“Ini akan kita bicarakan ya, jadi supaya kedepan hal-hal seperti itu tidak terulang lagi,” kata Hadyono saat ditemui dalam acara Halal Bihalal MUI Bali, di Harris Hotel, Sabtu (19/4/2025).

Tak hanya di Loloan, Jembrana, Hadyono menyebut kedepan umat Muslim di Bali dipastikan tak akan melakukan pelanggaran serupa.

“Kita harus sama-sama menjaga Bali ini agar tetap rukun, aman dan damai,” ujarnya.

Ketua MUI Bali itu mengatakan, dirinya akan duduk bersama tokoh-tokoh muslim lainnya untuk membicarakan perihal tersebut.

Baca Juga  Sambut Lebaran, MUI Bali Harap Jadi Momentum Meningkatkan Kerukunan Beragama

Haryono mengatakan, mereka akan melakukan pemetaan daerah-daerah yang sering terjadi pelanggaran-pelanggaran tersebut. Daerah-daerah itu akan dilakukan pengaman ketat.

“Salah satu konsep yang mau kita terapkan, jadi nanti daerah-daerah Muslim dijaga oleh pihak keamanan Muslim. Ini di beberapa daerah ternyata efektif,” sebutnya.

Sebelumnya, beredar di media sosial sejumlah video yang menunjukkan aktivitas warga saat Nyepi berkeliaran dan menggunakan sepeda listrik di wilayah Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana dan Loloan Barat, Kecamatan Negara.

Insiden tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak. Bahkan Gubernur Bali Wayan Koster pun angkat bicara.

Koster menyebut akan bertemu dengan tokoh-tokoh Muslim untuk membicarakan perihal itu, agar tidak kedepan tidak terulang lagi.

Baca Juga  Koster Beberkan Program Prioritas, MUI Bali Siap Kawal

“Tadi tidak disinggung sama Pak Gubernur ya, tapi kalau beliau ingin bertemu, kita akan kumpulkan tokoh-tokoh untuk membahas hal ini agar tidak terulang lagi, intinya bahwa kita harus jaga Bali tetap aman dan damai,” tegas Ketua MUI Bali.

 

Reporter: Yulius N