Denpasar – Drama tudingan tak sedap soal bibit durian yang sempat digoreng di ruang publik akhirnya runtuh di hadapan fakta dan ketegasan sikap politik.

Ketua DPD Partai Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, yang sempat coba diseret dalam pusaran polemik pembiayaan bantuan bibit pertanian di Jembrana, justru tampil sebagai penanggung jawab moral yang menyelesaikan masalah—tanpa menyentuh kas partai, tanpa menyisakan noda.

Rapat koordinasi besar yang digelar di Kantor DPD Partai Golkar Bali pada Jumat, 25 April 2025, menjadi panggung pembuktian bahwa fitnah tak akan pernah berdiri tegak di hadapan integritas.

Hadir dalam forum itu jajaran DPD Golkar Jembrana, Fraksi DPRD Jembrana, serta tokoh-tokoh sentral seperti Dewa Made Suambanegara, KM Suarsana, KM Banuartha, Jro Putu Tesan (Ketua BP3GB), hingga pelaksana lapangan I Gusti Kade Wiasa—sosok yang sebelumnya sempat mengancam dengan somasi.

Baca Juga  Disel Mundur, Golkar Cari Pendamping Suyasa untuk Pilbup Badung

Dari forum itulah terkuak bahwa program bantuan bibit durian, alpukat, dan vanili merupakan hasil kesepakatan internal Golkar untuk mendampingi petani binaan di Jembrana, bukan kontrak politik apalagi urusan transaksional.

Bibit itu dikirim, didistribusikan, namun laporan administrasi dari kelompok tani tak kunjung lengkap. Banyak penerima bantuan tak lolos Pileg 2024, dan laporan macet. Celah itulah yang coba dijadikan peluru oleh pihak-pihak yang mencari panggung.

Sugawa Korry tak gegabah. Ia menolak mencairkan dana dari kas partai untuk pembayaran yang tak memenuhi standar audit internal. Tapi demi menjaga marwah Golkar Bali, ia memilih langkah yang tak semua politisi berani ambil yaitu membayar sisa kewajiban dengan dana pribadi.

Baca Juga  Sugawa Korry Soroti Buleleng jadi Kabupaten Termiskin Kedua di Bali

“Bukan soal jumlah, ini soal kehormatan,” ujar Dewa Made Suambanegara, mantan legislator yang kini dipercaya mengawal etika organisasi.

I Gusti Kade Wiasa yang sempat bersikap keras akhirnya mencabut somasinya. Dalam berita acara yang ditandatangani bersama, seluruh pihak menyatakan perkara selesai melalui musyawarah mufakat. Dokumen resmi pun telah dilayangkan ke DPP Partai Golkar (Nomor: B-18/GOLKARDA/IV/2025).

Dengan rampungnya polemik ini, satu hal menjadi terang, manuver politik yang hendak memojokkan Sugawa Korry justru terpental oleh kokohnya etika organisasi dan respons tanggap DPD Golkar Bali.

Tidak ada dana partai yang dikorbankan, tidak ada komitmen rakyat yang dikhianati. Golkar Bali membuktikan, politik bisa tetap elegan, asal dijalankan oleh mereka yang mengerti beda antara pencitraan dan pengabdian.

Baca Juga  Heboh Bibit Durian Golkar, Gusti Wiyasa: Sudah Puput, Cuma Telat Bayar