Langkah Besar Bupati Satria, Siapkan Klungkung Jadi Peta Wisata Dunia
Klungkung – Bupati I Made Satria mengambil langkah strategis dengan membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Klungkung periode 2025–2028.
Pelantikan yang berlangsung di Ruang Rapat Praja Mandala, Semarapura, Jumat (25/4/2025), bukan sekadar seremonial. Satria menandai lahirnya babak baru dalam pengembangan pariwisata Klungkung, dengan target menempatkan daerah ini dalam peta wisata dunia.
“Kita butuh promosi yang lebih terarah, kreatif, dan berkelanjutan. BPPD harus menjadi motor perubahan,” tegas Satria dalam pidatonya.
Menurutnya, Klungkung memiliki modal besar. Keindahan Nusa Penida, seperti Kelingking Beach, telah menggemparkan dunia melalui media sosial. Namun, di balik ketenaran itu, masih banyak potensi tersembunyi, seperti desa adat, situs sejarah, dan tradisi budaya yang belum tergarap optimal.
“Klungkung bukan sekadar tempat. Ia adalah cerita yang harus kita kemas dengan bangga,” tambah Satria.
BPPD Klungkung dirancang untuk mengedepankan promosi berbasis kekuatan lokal dan inovasi digital, termasuk memanfaatkan media sosial dan platform global. Tidak hanya itu, Satria menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat lokal harus bergerak bersama.
“Promosi tanpa kesiapan destinasi hanya menghasilkan kekecewaan,” ujarnya mengingatkan. Oleh karena itu, selain promosi, perhatian juga difokuskan pada peningkatan infrastruktur, layanan wisata, dan pengalaman pengunjung.
Sepanjang tahun ini, program akselerasi pariwisata Klungkung akan digulirkan, antara lain memperkuat branding Nusa Penida, membangkitkan desa wisata di daratan utama, dan mengembangkan paket wisata berbasis budaya serta ekowisata.
Data dari Dinas Pariwisata Klungkung mencatat, pada tahun 2024, kunjungan wisatawan ke Nusa Penida mencapai lebih dari 700.000 orang, naik 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi modal penting untuk mendorong promosi yang lebih masif.
Bupati Satria menutup pidatonya dengan seruan inspiratif. “Sudah saatnya dunia mengenal Klungkung, bukan hanya dari namanya, tapi dari keindahan dan ceritanya,” pungkas Made Satria.
Tinggalkan Balasan