Klungkung – Festival Semarapura ke-7 resmi ditutup dengan kemegahan dan semangat luar biasa di panggung utama Monumen Puputan Klungkung, Kamis (1/5), menandai tonggak penting kebangkitan ekonomi dan budaya Klungkung di tengah persaingan pariwisata Bali yang kian dinamis.

Bupati Klungkung, I Made Satria, menutup langsung hajatan akbar ini dengan pesan kuat: Klungkung tidak lagi dipandang sebelah mata.

Dalam sambutannya, Bupati Satria menegaskan bahwa Festival Semarapura bukan sekadar pesta seni, melainkan strategi konkret membangun masa depan pariwisata dan ekonomi kerakyatan.

“Kita tidak hanya merayakan budaya, tapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ini bukan seremoni, ini investasi jangka panjang,” tegasnya di hadapan ribuan warga dan wisatawan yang memadati area pusat kota.

Baca Juga  Bupati Suwirta Dukung "Dewi Klungkung Culinary"

Tak tanggung-tanggung, festival yang masuk dalam kalender nasional Karisma Event Nusantara (KEN) ini berhasil membukukan transaksi fantastis sebesar Rp20,1 miliar, dengan jumlah pengunjung menembus 142 ribu orang, termasuk 550 wisatawan mancanegara. Ini bukan angka biasa, ini sinyal kuat bahwa Klungkung telah berubah menjadi magnet baru ekonomi kreatif di Bali.

Lebih dari 2.100 seniman dan pekerja kreatif terlibat, bersama 150 pelaku UMKM dan kuliner lokal, membuktikan bahwa Festival Semarapura tak hanya menampilkan pentas seni, tetapi juga menjadi mesin penggerak ekonomi riil.

Kepala Dinas Pariwisata Ni Made Sulistiawati mencatat bahwa partisipasi aktif pelaku UMKM dan tingginya transaksi adalah bukti nyata kepercayaan publik terhadap produk-produk lokal Klungkung.

Baca Juga  Marak WNA Nakal, Nyoman Suwirta Pantau Kunjungan ke Nusa Penida

“Ini bukan festival simbolik. Ini bukti bahwa masyarakat siap menyambut ekonomi baru yang berakar pada budaya lokal,” ujar Sulistiawati.

Malam penutupan berlangsung spektakuler dengan penampilan musisi top Bali seperti Raka Sidan, Made Gunawan, dan Kis Band feat. Yessy Diana. Perpaduan musik tradisional dan kontemporer mengguncang panggung utama, menyulut antusiasme ribuan pengunjung yang larut dalam semangat budaya yang hidup.

Dengan capaian ini, Klungkung tidak lagi hanya dikenal sebagai kota sejarah. Festival Semarapura 2025 telah mengukuhkan kabupaten ini sebagai kiblat baru budaya dan ekonomi kreatif Bali, sekaligus memberi pesan kuat bahwa tata kelola kreatif dan kepemimpinan yang visioner mampu membawa daerah kecil menjadi sorotan nasional dan bahkan internasional.

Baca Juga  Bupati Satria Buat Gebrakan, Begitu Lapor Kematian Langsung Cair Santunan Rp2 Juta