Denpasar – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengungkapkan alasan mendasar di balik program “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang baru-baru ini diluncurkan.

“Sekarang kita melihat fenomena generasi stroberi yang kalau kita coba artikan generasi yang secara mental mereka ini sangat lemah mereka ini tidak cukup memiliki daya tahan,” Ungkap Abdul Mu’ti saat memberikan sambutan dalam acara Denpasar Education Festival (DEF) di Gedung Dharma Nata Alaya Lumintang, Kamis (8/5/2025).

Karenanya, Mu’ti menjelaskan, program tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat merupakan langkah yang tepat membentuk karakter anak.

“Melalui program ini, kita sangat berharap anak-anak kita sehat secara jasmani dan sehat secara rohani dan sehat secara sosial,” imbuhnya.

Baca Juga  Mendikdasmen Apresiasi Subsidi untuk Siswa Tak Lolos SPMB di Denpasar

Ia mengungkapkan di beberapa kota besar ada generasi yang disebut barcode. Kata dia, generasi ini jika mengalami masalah sedikit saja dalam kehidupannya dapat mengalami guncangan psikologis yang luar biasa.

“Mereka mengalami guncangan psikologis yang tidak bisa kita bayangkan responsnya seperti apa, mereka kadang melukai dirinya sendiri,” jelasnya.

Mu’ti menambahkan, kondisi ini hanya bisa diatasi dengan pendidikan. Baginya pendidikan harus membentuk mental, spiritual, anak-anak agar menjadi generasi yang tangguh.

“Dia bisa bertahan di tengah berbagai kesulitan dan itu semua dapat terwujud kalau mereka memiliki paling tidak tempat kekuaran dalam dirinya,” tuturnya.

“Kekuatan tersebut meliputi, jasmani, intelektual, spriritual dan moral. “Itu semua bisa berjalan kalau kita bekerja sama,” pungkasnya.

Baca Juga  Mendikdasmen Tambah Mata Pelajaran Coding dan AI, Mulai Berlaku Tahun Ini

 

Reporter: Yulius N