Denpasar – Sebanyak 21 pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dirotasi. Perombakan itu mencakup sejumlah staf ahli, kepala biro, hingga kepala dinas.

Gubernur Bali, Wayan Koster menyatakan, langkah ini dilakukan sebagai upaya percepatan pembangunan Bali lima kedepan.

“Sejumlah program prioritas mendesak harus segera diselesaikan, mulai dari masalah sampah, kemacetan, dan regulasi terkait pengendalian alih fungsi lahan,” ujar Koster Koster saat berpidato dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov Bali, Jumat (9/5/2025).

Koster lantas meminta seluruh pejabat tinggi agar bekerja ekstra. Ia tak segan-segan mencopot bila ditemukan pejabat yang bermalas-malasan.

“Dalam satu tahun harus ada progres. Kalau tidak, maka akan dievaluasi posisinya. Terburuk ya sanksinya non job, ya sudah nggak ada jabatan. Tapi saya berharap tidak terjadi,” tegasnya.

Baca Juga  FGD Penguatan Aksesibilitas Transportasi Dari dan Menuju Bandara Bupati Wayan Adi Arnawa Dorong Pembangunan Subway

Mengenai perombakan jabatan, Gubernur Bali dua periode ini memastikan tidak menggunakan praktik jual-beli jabatan. Ia mengaku menerapkan metode merit system.

“Pejabat yang saya lantik ini terbaik dari pilihan tersebut, betul-betul sesuai keinginan saya sebagai Gubernur. Saya tidak menggunakan lelang tapi gunakan merit system,” ujarnya.

Berikut daftar 21 pejabat tinggi pemerintah Provinsi Bali yang dirotasi:

1. I Wayan Serinah sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Bali.
2. ⁠Luh Ayu Aryani sebagai Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
3. ⁠Tjok Bagus Pemayun sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Permukiman dan Sarana Prasarana Wilayah.
4. ⁠I Wayan Sumarajaya sebagai Kepala Dinas Pariwisata Bali.
5. ⁠Ketut Nayaka sebagai Sekretaris DPRD Bali.
6. ⁠I Wayan Tagel Wirasa sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bali.
7. ⁠I Gusti Ngurah Wiryanata sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali.
8. Gede Suralaga sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bali.
9. ⁠I Wayan Ekadina sebagai Staf Ahli Gubernur bidang Perekonomian.
10. ⁠I Made Rentin sebagai Kepala Dinas Kehutanan, Lingkungan Hidup Bali.
11. ⁠I Ketut Sukra Negara sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bali.
12. ⁠I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya sebagai Kepala BPBD Bali.
13. ⁠I Ketut Maduyasa sebagai Kepala BPKAD Bali.
14. ⁠Ketut Wica sebagai Kepala BRIDa Bali.
15. ⁠Tjok Istri Srimas Pemayun sebagai Kepala Biro Organisasi Setda Bali.
16. ⁠I Made Dwi Arbani sebagai Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bali.
17. ⁠Tri Arya Dhyana Kubontubuh sebagai Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Bali.
18. ⁠I Made Dwi Dewata sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Bali.
19. ⁠Anak Agung Sagung Mas Dwipayani sebagai Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bali.
20. ⁠Ida Bagus Surja Manuaba sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Bali.
21. ⁠I Made Budi Adiana sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian Setda Bali.

Baca Juga  Hangat dan Bersahabat, Koster dan De Gajah Bahas Masa Depan Bali

 

Reporter: Yulius N