Denpasar – Pascadigunakan sebagai showcase dalam acara KTT G20 yang dilaksanakan pada tahun 2022, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Muara Nusa Dua, Pemogan, Denpasar hingga kini tampak masih beroperasi.

Mengandalkan 228 modul surya dengan kapasitas 100 kilowatt peak (KWp), PLTS ini terhubung langsung ke jaringan PLN dan melayani sekitar 100 pelanggan.

“Secara operasional kita juga secara rutin melakukan monitoring pada kondisi operasi, kita juga melakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerja dan performa PLTS ini sesuai dengan apa yang sudah didesain dari awal,” tutur Senior Manager PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali I Made Harta Yasa saat dikunjungi peserta Jelajah Energi Bali, Selasa (20/5/25).

Menurut Harta Yasa, meski saat ini belum ada penambahan kapasitas, area Waduk masih menyimpan potensi besar untuk pengembangan.

Ia mengatakan, secara teori, pemanfaatan hingga 80% dari luas waduk dapat memungkinkan penambahan kapasitas hingga puluhan megawatt peak (MWp).

Sementara itu, ia menyampaikan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Bali terus diupayakan sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.

Upaya tersebut mencakup rencana pengembangan PLTS dengan sistem penyimpanan energi baterai (BES) di Nusa Penida, serta PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) yang juga dilengkapi BES. Selain itu, sambung dia, proyek PLTS land-based di Pejarakan, Singaraja tengah dikembangkan.

Reporter: Komang Ari