Denpasar – Pemerintah Kota Denpasar menyatakan kesiapan dalam mendukung realisasi program Waste to Energy (WtE) yang digagas oleh Pemerintah Pusat.

Program ini dinilai sebagai langkah strategis dalam pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menegaskan bahwa dukungan terhadap program WtE merupakan bentuk sinergi pusat dan daerah dalam menjawab tantangan pengolahan sampah, khususnya di wilayah perkotaan.

“Harus kita akui, peran masyarakat dalam pemilahan sampah sangatlah penting, dalam jangka pendek akan kami optimalisasi pengolahan sampah berbasis sumber, dan tentu sangat mendukung program waste to energy dari Pemerintah Pusat untuk jangka panjang,” ujarnya Senin (27/5/25).

Saat ini, Denpasar telah mengoperasikan 24 TPS 3R, lebih dari 1.000 Teba Modern, 342 Bank Sampah, serta satu Pusat Daur Ulang. Seluruhnya berkontribusi dalam menekan volume sampah yang masuk ke TPA Suwung.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Jadwalkan Pelantikan 3.926 PPPK Tahap Pertama pada 1 Juni 2025

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa program WtE akan mulai diterapkan di daerah yang memiliki volume sampah di atas 1.000 ton per hari, salah satunya Bali. Pemerintah menargetkan tahapan awal seperti kajian lingkungan, tata ruang, perizinan, dan regulasi teknis akan dimulai tahun ini.

“Waste to Energy kita dukung sepenuhnya, Bali menjadi salah satu titik yang kita target untuk disampaikan kepada bapak Presiden untuk mendapat persetujuan pembangunan waste to energy,” ujarnya.

Pembangunan fasilitas WtE direncanakan dimulai awal 2026 dan akan dikawal oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Nantinya, energi listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke PLN dengan skema subsidi sebagai bentuk timbal balik untuk Bali.

Baca Juga  Pendapatan Daerah Denpasar 2024 Lampaui Target, Tembus Rp3,1 Triliun

“Untuk jangka pendek sembari menunggu kami mengapresiasi langkah progresif Pemprov, Pemkab dan Pemkot di Bali dalam penanganan sampah,” sambungnya.

Reporter: Komang Ari