Jembrana – Adanya keluhan warga akan kesulitan air, ditindaklanjuti oleh Dewan Jembana. Ketua dan anggota DPRD bersama instansi terkait mengadakan sidak ke lokasi tambak milik sebuah perusahaan di Banjar Yeh Buah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo. Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (19/06/25).

Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi didampingi Ketua Komisi I, H Sajidin, dan Ketua Komisi II I Ketut Suastika, turun langsung mengecek ke perusahaan tambak di wilayah tersebut.

Sidak tersebut dilaksanakan karena adanya keluhan warga Banjar Yeh Buah, mengalami kekeringan dan krisis air bersih yang diduga akibat aktivitas pembangunan belasan sumur bor oleh pihak perusahaan tersebut. Sedikanya 30 KK di wilayah tersebut terdampak kesulitan air bersih.

Baca Juga  Kantongi Data Internal, Ribuan Suara Gus Yesa Ditelan KPU?

Di lokasi tambak Dewan mendapati saat ini sudah dibangun 12 sumur bor dengan kedalaman 40 meter. Air sumur bor digunakan untuk mengaliri tambak seluas 15 hektar yang sudah selesai dibangun dari rencana 30 hektar lahan.

Atas hal tersebut Ketua Dewan Sri Sutharmi minta Satpol PP Kabupaten Jembrana segera melakukan tindakan tegas dan penyegelan. Ia juga mengatakan segala bentuk investasi yang datang ke Jembrana harus mengikuti aturan yang ada

“Ini sudah melanggar. Kami harapkan ditindak tegas dan disegel,” ujarnya

Perwakilan pengelola tambak I Made Suwena mengakui pihaknya membangun 12 unit sumur bor. Pihaknya juga mengaku belum memiliki izin pengambilan air bawah tanah (ABT). Termasuk bangunan kantor juga belum dilengkapi perijinan berupa persetujuan bangunan gedung (PBG). Di hadapan dewan, perwakilan perusahaan berjanji akan mengikuti ketentuan yang ada dan memenuhi persyaratan.

Baca Juga  Terungkap! Pelaku Pembuang Orok di Bandara Ngurah Rai Ternyata Seorang Perempuan Muda

Suwena berdalih mendapat kendala saat.pengurusan perizinan yakni adanya peralihan kewenangan perizinan. Tahun 2024 pihaknya sudah sempat mengajukan tapi Februari berubah kewenangan pindah ke kementrian.

“Terkait ABT itu karena terjadi peralihan kewenangan. Saat ini kami sedang berposes menyusun gambar konstruksi,” ungkapnya.

Ia menambahkan untuk solusi krisis air bersih pada warga, pihaknya sudah bertemu dengan Perbekel Penyaringan. Pihaknya sepakat dalam waktu dekat membantu warga yang mengalami kesulitan air.

“Kami akan sediakan tandon dengan kapasitas 5000 liter yang akan didistribusikan kepada warga. Kami berharap solusi awal ini bisa diterima,” tutup Suwena.

Reporter: Dika

Editor: Ngurah Dibia