Moeldoko Angkat Topi, Koster Pelopor Transisi Energi Bersih
Denpasar – Di tengah riuh rendah wacana nasional soal transisi energi dan kendaraan listrik, satu nama justru telah jauh melangkah lebih awal yaitu Gubernur Bali Wayan Koster. Bukan hanya wacana, tapi kerja nyata yang konsisten sejak hari pertama menjabat sebagai Gubernur Bali. Hal ini ditegaskan langsung oleh Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, Ketua Umum Periklindo, yang menyebut Koster sebagai pelopor sejati ekonomi hijau di Indonesia.
“Ketika dunia baru mulai ramai bicara ekonomi hijau, Gubernur Koster sudah melakukannya,” tegas Moeldoko, saat jamuan makan malam PEVC 2025 di Gedung Kertha Sabha, Denpasar, Rabu (9/7).
Lebih dari sekadar slogan politik, Koster berani hentikan penggunaan batubara di Bali. Ia mengunci komitmen itu lewat regulasi, lobi ke pusat, dan implementasi di lapangan. Kini, PLN tak bisa lagi memasok listrik di Bali dari batu bara. Ini bukan pencitraan—ini perjuangan yang mengubah arah kebijakan energi nasional.
Mobil listrik bukan pajangan, tapi kendaraan dinas resmi. Dari Kapolda, Kajati, hingga Gubernur sendiri. Ini bukan simbol, tapi instruksi politik yang dijalankan hingga ke level ASN. Tahun ini, seluruh pegawai Pemprov Bali didorong wajib pakai kendaraan listrik. “Ini produk yang memuliakan alam,” ucap Koster lugas.
Kebijakan ini menyeluruh. Dari Perda Energi Bersih, kendaraan listrik, larangan plastik sekali pakai, hingga pertanian organik, semuanya dijalankan secara bertahap dan menyeluruh. Bali bahkan telah menerapkan 70% sawah organik tanpa pupuk kimia. Sebuah keberanian yang langka di tengah era pemimpin populis.
Tak hanya itu, Koster juga tengah menyiapkan zona ramah lingkungan di kawasan wisata ikonik seperti Kuta, Sanur, Ubud dan Nusa Penida, lengkap dengan pembatasan kendaraan berbahan bakar fosil. Bahkan, kawasan industri khusus kendaraan listrik di Jembrana juga sedang ditawarkan ke investor.
Koster tak menunggu tren. Ia menciptakan tren. Dan kini, dunia mulai mengejar jejak yang lebih dulu ditorehkan dari Bali.
Dengan target Net Zero Emission 2045, Bali tak lagi hanya dikenal dengan pesona alam dan budayanya, tapi juga sebagai pionir transisi energi bersih di Indonesia.
Ketika sebagian pemimpin masih berkutat pada narasi kosong soal lingkungan, Koster sudah menanamkan pondasi peradaban baru: Bali yang bersih, berdaulat energi, dan memuliakan alam. Tidak heran jika Moeldoko dan tokoh-tokoh dunia lain mulai menoleh ke Bali, bukan sekadar tempat konferensi, tapi lokomotif masa depan energi dan teknologi hijau Asia.
Dan semua ini berawal dari satu nama: Wayan Koster, Gubernur yang tak hanya berpikir, tapi juga bergerak.

Tinggalkan Balasan