Imbas Jalur Denpasar-Jembrana Amblas, Layanan Ekspedisi Tersendat
Denpasar – Sejumlah perusahaan penyedia jasa pengiriman barang di Denpasar mengalami gangguan operasional lantaran amblasnya jalan yang menghubungkan Denpasar-Jembrana, tepatnya di Desa Bajera, Tabanan, Bali sejak Selasa (8/7/25).
Jalur strategis tersebut merupakan akses utama distribusi logistik dari dan menuju Pulau Jawa melalui pelabuhan Gilimanuk.
Salah satu karyawan JNT Cargo cabang Gatot Subroto, Azhar, menyebut keterlambatan pengiriman tidak bisa dihindari. Pengiriman yang biasanya memakan waktu 4-5 hari kini bisa molor hingga satu minggu.
“Dampak keduanya itu barang-barang yang dari Pulau Jawa itu juga terhambat.
Terhambat karena di gudang ada penumpukan pembongkaran, yang satu hari itu biasanya 5-8 tronton sekarang itu bisa sampai 8-12 tronton yang ngantri di sana,” ucapnya saat ditemui di kantornya.
Ia menambahkan, hal ini juga mengakibatkan overload atau membludaknya kapasitas penyimpanan di gudang pengiriman.
“Itu berdampak overload di bagian gudang dan overload di bagian mitra dan untuk pengiriman itu kami lumayan terkendala biasanya,” sambung dia.
Dirinya berharap, perbaikan jalan segera dirampungkan agar pengiriman kembali lancar.
Hal senada disampaikan Nina, karyawan JNE Cabang Ahmad Yani, Denpasar. Ia menuturkan keterlambatan terjadi di semua lini distribusi, mulai dari kedatangan barang, proses sortir, hingga pengantaran ke alamat penerima.

“Pengiriman yang pasti akan terhambat. Kalau pengiriman dari segi transportasinya sudah terhambat, masuk gudangnya otomatis lambat, nyortirnya juga lambat, kurirnya delivery ke rumah-rumah juga terlambat. Jadi, semua terdampak,” ucap dia.
Dirinya berharap pemerintah segera mempercepat perbaikan jalan agar distribusi logistik kembali normal.
“Kami bergantung pada jalan. Artinya, kami hanya menunggu Pemerintah harus segera take action. Harapannya sih semoga segera bisa diperbaiki karena sangat berdampak sekali,” tutup dia.
Reporter: Komang Ari

Tinggalkan Balasan