Banyuwangi – Antrean kendaraan truk barang mengular puluhan kilometer dijalan pantai utara pulau Jawa hingga saat ini belum terurai. Menanggapi hal tersebut pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan berbagai langkah guna mengurai antrean yang sudah mencapai 26 kilomter.

Dalam rilis yang diterima wacanabali.com pada Kamis (24/07/25) pihak ASDP mengungkapkan antrean panjang hingga puluhan kilometer merupakan imbas dari pembatasan operasional kapal penyeberangan di lintas Ketapang–Gilimanuk, yang diberlakukan oleh Kantor KSOP Kelas III Tanjung Wangi sebagai bentuk peningkatan aspek keselamatan pelayaran.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengungkapkan pembatasan tersebut dilaksanakan menyusul kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya awal Juli lalu, sebagai langkah mitigasi risiko dan penguatan standar keselamatan di lintasan penyeberangan tersibuk di Indonesia.

Baca Juga  Ribuan Pemudik Mulai Kembali ke Bali

Dalam surat edaran tertanggal 14 Juli 2025, KSOP menginstruksikan beberapa ketentuan penting, yaitu: Pembatasan muatan maksimal 75% dari kapasitas angkut kapal dan kapal eks LCT tidak diperbolehkan mengangkut penumpang, kecuali sopir dan kernet.

“Sebagai konsekuensi dari kebijakan ini, jumlah kapal yang beroperasi pun terbatas. Namun, ASDP bersama pemangku kepentingan terus mengoptimalkan layanan penyeberangan untuk mempercepat pergerakan kendaraan dan meminimalkan antrean,” jelasnya.

Shelvy menambahkan kapal yang beroperasi melayani penyebrangan lintas Ketapang-Gilimanuk maupun sebaliknya sebanyak 26 kapal dengan rincian 19 kapal beroperasi di dermaga MB (Moveable Bridge) dan 7 kapal di dermaga LCM (Landing Craft Mechanized) termasuk salah satu kapal perbantuan yakni KMP Liputan XII. Sebagai langkah tanggap, ASDP telah melakukan berbagai upaya percepatan penyerapan antrean.

Baca Juga  Truk Terguling di KMP Surya Ayla, Dua Kendaraan lain Ikut Terdampak

“Kita mengoperasikan KMP Portlink VII milik ASDP dengan pola Tiba–Bongkar–Berangkat (TBB), mengoptimalkan kantong parkir di dalam pelabuhan Ketapang dan menyiapkan kantong parkir tambahan di Bulusan yang mampu menampung hingga 600 unit kendaraan, “ungkapnya.

Pihaknya memastikan seluruh kendaraan yang diberangkatkan telah melalui proses penimbangan dan pengaturan muatan secara ketat guna menjamin keselamatan pelayaran.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menegaskan bahwa kebijakan ini bersifat sementara dan penting untuk menjamin keselamatan pelayaran secara menyeluruh.

Lanjut Shelvy, ASDP menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan terus melakukan koordinasi intensif dengan KSOP, Ditjen Hubla, kepolisian, dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk percepatan normalisasi layanan.

Baca Juga  Kabur saat Ditangkap, Pelaku Curat Nekat Ceburkan Diri ke Laut

ASDP mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar tetap tertib, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta mewaspadai potensi cuaca ekstrim.

Reporter: Dika

Editor: Ngurah Dibia