Pemprov Bali Mulai Jalankan Program Satu Keluarga Satu Sarjana
Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali mulai menjalankan Program Satu Keluarga Satu Sarjana Agustus 2025. Pada tahap awal, sebanyak 1.450 mahasiswa dari keluarga tak mampu akan dibiayai penuh, mulai dari kuliah hingga biaya hidup selama delapan semester.
“Untuk tahap satu ini karena waktunya singkat, baru dihitung dari semua perguruan tinggi total kuota yang diakomodir 1450 calon mahasiswa se Bali dari 28 perguruan tinggi (8 PT negeri dan 20 PT swasta),” kata Gubernur Koster saat peluncuran program ini bersama 28 PTN/PTS se-Bali, di Jaya Sabha, Selasa (29/7/2025).
Koster menjelaskan, mahasiswa yang berdomisili di Denpasar-Badung akan mendapat tanggungan biaya hidup dan tempat tinggal atau kos sebesar Rp1,4 juta per orang.
Sedangkan, mahasiswa yang berdomisili di Buleleng dan Karangasem akan menerima bantuan sebesar Rp 1,2 juta per orang setiap bulan selama delapan semester.
“Full gratis mulai dari biaya pendidikan di perguruan tinggi (PT) negeri dan swasta hingga biaya hidupnya selama delapan semester,” tegasnya.
Gubernur dua periode ini menegaskan, program ini diprioritaskan untuk keluarga miskin dan rumah tangga yang belum memiliki sarjana dalam keluarganya.
“Pemerintah dan perguruan tinggi telah memiliki syarat ketat bagi keluarga miskin dan yang belum memiliki sarjana di rumah tangga. Verifikasi ketat akan dilakukan perguruan tinggi sebelum penerimaan mahasiswa tersebut,” imbuhnya.
Pada tahap awal tahun 2025 ini, Koster menyebut biaya kuliah dan biaya hidup dari 1.450 mahasiswa ditanggung APBD sebesar Rp9,7 Miliar.
Koster menjelaskan, program ini akan berlanjut pada tahun berikutnya. Diperkirakan membutuhkan anggaran mencapai Rp 27 M untuk full perhitungan setahun.
“Nanti pada tahun 2026 akan full dihitung selama satu tahun, kira-kira ya lebih dari Rp24 Miliar mungkin di angka Rp27 M,” jelasnya.
Koster menargetkan pada tahun 2026, semua pemerintah kabupaten kota se Bali terlibat dalam program satu keluarga satu sarjana. Saat ini, kabupaten Gianyar telah menjalankannya.
“Ini kan baru Pemprov, nanti 2026 semua kabupaten/kota akan dilibatkan misalnya mereka menanggung berapa gitu. Kalau sekarang baru Gianyar. 2026 semua kabupaten kota harus melaksanakan apakah itu biayai 100 mahasiswa atau 200 mahasiswa ya sesuai kemampuan fiskalnya (pendapatn keuangannya,red),” katanya.
Program ini merupakan program gotong royong antara Pemprov Bali dan perguruan tinggi negeri dan swasta se Bali. Gubernur menyampaikan terima kasih atas perjuangan bersama demi menjaga dan meningkatkan SDM unggul di Bali.
“Saya berterima kasih kepada semua pimpinan 28 perguruan tinggi negeri dan swasta yang hadir hari ini untuk berkontribusi bagi SDM Bali unggul melalui program satu keluarga satu sarjana,” kata Koster.

Tinggalkan Balasan