Denpasar – Ratusan layang-layang menghiasi langit Pantai Mertasari, Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali, sejak Kamis (31/7/2025) dalam gelaran Rare Angon Festival 2025.

Tahun ini, festival layang-layang tersebut diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri.

Ketua Panitia Rare Angon Festival, Gede Eka Surya Wirawan, mengatakan antusiasme peserta internasional sangat tinggi. Bahkan, panitia terpaksa membatasi jumlah peserta karena keterbatasan area bermain.

“Waduh kalau antusias, jujur kami juga menolak teman-teman dari internasional sekitar 30-an orang yang kami tolak karena melihat venue sudah tidak muat,” kata dia saat diwawancarai awak media.

Festival ini akan berlangsung selama empat hari, tepatnya hingga 3 Agustus mendatang.

Eka menambahkan, sekitar 500 layangan internasional dan 1.000 layangan tradisional yang akan memeriahkan festival ini.

Baca Juga  Siap Digelar, Rare Angon Festival 2025 Hadirkan Peserta dari Berbagai Negara

Jenis layangan yang diterbangkan pun beragam, mulai dari layang balon, karakter wayang, bebean, pecukan, janggan merak, hingga janggan buntut khas Bali. Salah satu layangan paling menarik perhatian adalah wayang Bagong dari Sleman setinggi 15 meter tanpa rangka, yang disebut unfathomable kite.

Selain perlombaan layangan, kata Eka, festival ini akan menampilkan wayang udara yang diiringi dalang serta gamelan khas Bali.

Ia menyampailan, festival ini dapat disaksikan gratis oleh masyarakat dan wisatawan.

“Rasanya senang karena bisa lihat layangan sambil rekreasi. Anak-anak senang, tiketnya gratis, dan bentuk layangannya unik-unik,” ujar Gede Surya, salah satu pengunjung.

Sementara itu, pengunjung lainnya, Novi Nur Hasan, menyebut layangan berukuran besar seperti dinosaurus dan superhero paling menarik perhatian.

Baca Juga  Siap Digelar, Rare Angon Festival 2025 Hadirkan Peserta dari Berbagai Negara

“Baru pertama kali datang dan melihat festival seperti ini. Semoga terus berlanjut tahun depan,” katanya.

Reporter: Komang Ari