Denpasar – Volume sampah yang terangkut dari sungai-sungai di Kota Denpasar rata-rata mencapai 2,5 ton per hari. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka, Kamis (14/8/25).

Gandhi menyebut, sampah terbanyak berasal dari Sungai Pemogan dengan rata-rata tiga ton per hari. Hal ini lantaran Sungai Pemogan yang terletak di hilir menerima kiriman sampah dari hulu.

“Karena letaknya di hilir, masyarakat menganggap sampah akan langsung terbawa ke laut. Padahal, itu merusak ekosistem mangrove kita,” ujarnya.

Untuk pembersihan sungai, Dinas PUPR mengerahkan 10-15 personel dan dua truk sampah setiap harinya. Khusus di Sungai Pemogan, jumlah petugas ditambah hingga 20 orang dan tiga truk sampah.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Gelontorkan Rp190 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur

Untuk mengatasi sampah, saat ini pihaknya bersinergi dengan desa dan Satpol PP untuk memperkuat pengawasan.

“Tim turun rutin setiap hari membersihkan sungai, drainase, dan saluran irigasi yang tersumbat. Sementara ini itu yang bisa kami lakukan. Masyarakat Denpasar yang heterogen membuat pembinaan sulit dilakukan kecuali dengan sanksi tegas,” kata Gandhi.

Pantauan Wacanabali.com di kawasan Taman Pancing, Pemogan, yang merupakan aliran hilir Tukad Badung, menunjukkan tumpukan sampah anorganik di tepi sungai.

Menurut salah seorang warga lokal yang enggan disebutkan namanya, sampah-sampah tersebut muncul lantaran rendahnya kesadaran masyarakat.

“Kadang-kadang ada yang mancing dan nongkrong-nongkrong buang bekas minuman dan bekas makanan (di sekitar sungai),” kata dia.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Lanjut Tata Tukad Badung Tahun Ini

Ia mengaku terganggu dengan kondisi sungai. “Dulu malah lebih parah karena ada limbah sablon yang berasal dari sungai-sungai kecil, sebelum ditertibin usaha-usaha sablon itu. Warnanya bisa biru dan merah,” bebernya.

Lebih lanjut, pria paruh baya tersebut mengaku memilih berlangganan jasa pengangkutan sampah guna mencegah pembuangan sampah ke areal sungai.

“Saya berlangganan sampah. Jadi tiap hari diambil sampahnya ke rumah,” ucapnya.

Reporter: Komang Ari