Denpasar – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Bidang Energi dan ESDM menggelar rapat koordinasi terkait kelangkaan LPG 3 kilogram, Senin (25/8/25).

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Nyoman Suyasa, mengatakan kelangkaan LPG 3 kg ini bukan kali pertama terjadi di Bali, khususnya di daerah Denpasar dan Badung.

“Kejadian kelangkaan sudah sering terjadi di masyarakat. Hampir tiga bulan ini dan puncaknya saat Agustus antara tanggal 15-17 Agustus kelangkaan ini luar biasa sekali,” papar Suyasa.

Menurutnya, rapat koordinasi ini digelar untuk mencari solusi mengingat LPG 3 kg merupakan kebutuhan vital masyarakat, baik untuk rumah tangga maupun pelaku UMKM.

“Sekarang dengan kelangkaan ini masyarakat menjadi susah. Bayangkan untuk mencari LPG kalau tidak antri berjam-jam, nyarinya susah juga. Kemudian harganya naik. Ini kan miris sekali bagi yang merupakan daerah yang pariwisata, kaya itu kan, ternyata ketersediaan LPG subsidi langka,” imbuhnya.

Baca Juga  Ekonom: Kelangkaan Gas LPG 3 Kg Akan Pengaruhi Ekonomi Kelas Bawah

Sementara itu, Sales Area Manager Retail Bali Pertamina Patra Niaga, Endo Eko Satrio, menyampaikan dugaan kelangkaan dipicu oleh persoalan data.

Menurutnya, kuota LPG yang ditetapkan pemerintah pusat mengacu pada data penduduk ber-KTP Bali, sementara jumlah penduduk non-KTP Bali yang tinggal dan bekerja di Bali juga sangat besar.

“Jadi kemungkinan data-data penduduk yang non-KTP Bali itu tidak terhitung,” kata dia.

Kedepannya, untuk memastikan ketersediaan di tingkat agen dan pangkalan, pihaknya telah menerapkan sistem distribusi berbasis cashless yang terpantau melalui Merchant Apps (MAP).

“Setiap pangkalan melakukan penebusan ke agen secara cashless dan tercatat dalam sistem, mulai dari jumlah tabung hingga rencana pengiriman. Penjualan juga wajib memasukkan NIK konsumen melalui MAP, sehingga distribusi bisa terdata dan termonitor,” papar Endo.

Baca Juga  Dikeluhkan Langka, Masyarakat Diimbau Beli Gas Melon di Pangkalan Resmi Pertamina

Reporter: Komang Ari