Dinkes Denpasar Catat 1.195 Kasus DBD hingga Juli 2025
Denpasar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar mencatat sebanyak 1.195 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sejak Januari hingga 31 Juli 2025. Dari jumlah tersebut, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar
Anak Agung Ayu Agung Candrawati menyebutkan, kasus tertinggi tahun ini tercatat di Kecamatan Denpasar Barat dengan 367 kasus.
Faktor pemicu tingginya kasus di wilayah tersebut, kata dia, yakni kepadatan penduduk, keberadaan kantong-kantong kumuh, serta sanitasi lingkungan yang belum memenuhi standar kesehatan.
“Pada Tahun 2024 Kasus DBD naik secara signifikan mulai bulan Maret dan mencapai puncaknya pada bulan Mei. Untuk tahun 2025 lonjakan kasus terjadi mulai bulan Januari dan Puncaknya bulan Februari,” ucapnya saat diwawancarai, Jumat (29/8/25).
“Penyebabnya adalah adanya perubahan iklim yang mengakibatkan curah hujan tidak menentu,” tambah dia.
Candrawati menjelaskan, gejala umum DBD yakni demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, dan muntah.
Untuk menekan kasus, pihaknya mengaku terus mengintensifkan penyuluhan, penyelidikan epidemiologi, serta fogging fokus sesuai indikasi. Selain itu, dilakukan fogging massal di jalan protokol menjelang musim hujan dan peralihan musim, gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (Gertak PSN), serta penaburan bubuk abate di tempat penampungan air.
Di tingkat pencegahan rumah tangga, masyarakat diimbau meningkatkan peran Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri, menjaga kebersihan lingkungan, serta aktif dalam gerakan PSN.
“Mari bersama-sama menjaga lingkungan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta mengenali gejala DBD sejak dini agar dapat segera ditangani,” sambungnya.
Reporter: Komang Ari

Tinggalkan Balasan