Denpasar – Gubernur Bali, Wayan Koster, menerima 12 orang pengelola aplikasi dan koordinator driver ojek online (Ojol) usai mereka melakukan aksi demonstrasi bersama komponen masyarakat.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Koster tidak sendiri. Ia didampingi Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Danrem Wirasatya, Kabinda Bali, Danlanal, serta Danlanud. Pertemuan berlangsung akrab dan penuh rasa kekeluargaan, jauh dari kesan formal.

Sejak awal, Gubernur Koster menunjukkan sikap mendengar dengan penuh kesabaran. Ia merespons positif setiap aspirasi yang disampaikan para perwakilan driver.

“Saya menghormati dan berterima kasih atas kedatangan saudara-saudara. Saya juga memahami aksi solidaritas yang dilakukan, apalagi menyusul kejadian di Jakarta yang sampai menelan korban jiwa,” ujar Koster dengan nada empati di Jaya Sabha,Denpasar Sabtu malam (30/8/2025)

Baca Juga  Koster Soroti Layanan Bandara Ngurah Rai: Antrean Panjang hingga Kebersihan Belum Optimal

Namun demikian, ia juga berpesan agar aksi penyampaian aspirasi tetap dilakukan secara tertib dan tidak anarkis. Koster mengingatkan adanya potensi provokasi yang bisa dimanfaatkan pihak-pihak lain untuk menciptakan kegaduhan.

“Demo boleh, tapi jangan anarkis. Jangan sampai ada yang menyusup membawa tujuan berbeda sehingga Bali menjadi tidak aman,” tegasnya.

Dalam laporan yang diterima, sebagian kecil peserta aksi anarkis di Bali bahkan diketahui bukan ber-KTP Bali, melainkan didatangkan dari luar daerah. Hal ini menjadi perhatian serius agar masyarakat tidak mudah terprovokasi.

Lebih jauh, Gubernur Koster mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Bali tetap aman dan kondusif. Menurutnya, stabilitas keamanan sangat penting agar pariwisata dan perekonomian yang baru pulih pascapandemi Covid-19 tidak kembali terganggu.

Baca Juga  'Bukan Nyama Bali Ga Masalah' Kata Turah Gerenceng Soal Pj Gubernur Bali

Ia juga meminta agar aksi demonstrasi tidak lagi dilakukan, dan pesan tersebut disampaikan kepada seluruh driver Ojol yang jumlahnya sekitar 12.000 orang terdaftar di aplikasi. “Mari kita jaga Bali bersama, supaya semua bisa kembali bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga,” imbuhnya.

Selain itu, Gubernur Koster menegaskan agar aparat bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang bertindak anarkis. Ia meminta Kapolda Bali dan Pangdam IX/Udayana mengambil langkah hukum bila ada oknum terbukti merusak fasilitas negara maupun fasilitas masyarakat. “Kalau melanggar aturan, harus diproses hukum,” tegas Koster.

Seluruh jajaran Forkopimda yang hadir pun menyatakan sepakat untuk mendukung penuh langkah menjaga keamanan dan ketertiban Bali. Komitmen bersama ini dinilai sangat penting demi melindungi masyarakat sekaligus menjaga citra Bali sebagai destinasi wisata dunia.

Baca Juga  Bali Jadi Pelopor MoU Pendampingan Hukum Perdata dan TUN

Ajakan dan sikap tegas Gubernur Koster disambut hangat oleh para koordinator driver Ojol. Mereka sepakat tidak akan lagi melakukan aksi demonstrasi, demi terciptanya suasana aman dan kondusif di Bali. “Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah menerima kami dengan sabar, penuh perhatian, dan humanis. Kami akan kembali fokus bekerja demi keluarga,” ujar salah satu perwakilan driver.

Pertemuan yang berlangsung hingga larut malam itu berakhir dengan suasana penuh kekeluargaan. Senyum dan rasa lega terpancar dari wajah para driver saat meninggalkan Jaya Sabha, membawa semangat baru untuk menjaga Bali tetap damai.