Bali Alami Deflasi 0,39 Persen pada Agustus 2025
Denpasar – Bali mencatat deflasi sebesar 0,39 persen pada Agustus 2025.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 110,06 pada Juli menjadi 109,63 pada Agustus.
Menurut keterangan Ketua Tim Humas BPS Provinsi Bali Ari Kurnianto, secara tahunan inflasi tetap terjadi sebesar 2,65 persen, sementara inflasi tahun kalender tercatat 1,63 persen.
Ia merinci, deflasi bulan ini berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang turun 1,46 persen, diikuti transportasi (-0,36 persen) serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (-0,32 persen).
“Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi m-to-m pada bulan Agustus 2025 antara lain tomat, cabai rawit, daging babi, buncis, tarif angkutan udara, canang sari, bensin, dan kacang panjang,” tulis Ari, Senin (1/9/25).
Di sisi lain, beberapa komoditas justru mendorong inflasi, termasuk bawang merah, biaya sekolah menengah atas, beras, bahan bakar rumah tangga, pepaya, biaya perguruan tinggi, telur ayam ras, biaya sekolah dasar, dan daging ayam ras.
Ia menambahkan, pemantauan di empat kota/kabupaten Bali menunjukkan seluruh wilayah mengalami deflasi.
Kabupaten Tabanan mencatat deflasi terdalam sebesar 0,69 persen, sementara Kota Denpasar mengalami deflasi paling ringan, 0,19 persen.

Tinggalkan Balasan