Denpasar – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Denpasar Agus Wirajaya, menilai banjir dapat diminimalisir jika masyarakat dan pemerintah bersinergi dalam menjaga lingkungan.

Hal ini disampaikan menyusul bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bali termasuk Denpasar pada Rabu (10/9). Banjir kali ini disebut-sebut menjadi yang terparah dalam satu dekade terakhir, menimbulkan kerugian material sekaligus menelan korban jiwa.

Dewan dari Fraksi PSI-Nasdem ini mengatakan, banjir semestinya dapat diminimalisir apabila tidak ada aktivitas membuang sampah ke sungai, alih fungsi lahan, serta pelanggaran terhadap aturan tata ruang.

“Kalau misalnya itu semua dilakukan dan dijaga saya rasa hujan berkepanjaan tidak akan berdampakseperti sekarang,” kata dia saat diwawancarai Jumat, (12/9/25).

Baca Juga  Prabowo Kunjungi Bali, Pedagang Terdampak Banjir Harap Ada Bantuan

Menurutnya, pengawasan regulasi terkait lingkungan juga semestinya diperketat. “Di sisi lain memang pengawasan pemerintah harus dimaksimalkan. Jadi, pada aturan yang ada, pengawasan harus dimaksimalkan,” imbuhnya.

Di sisi lain, ia juga mencontohkan langkah yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta dalam normalisasi aliran sungai secara masif sebagai model yang bisa diterapkan di Denpasar.

“Saya berharap Pemerintah Kota Denpasar bisa belajar dari pemerintah DKI dalam melakukan normalisasi aliran sungai secara masif, sehingga mengurangi potensi banjir,” timpalnya.

Agus menegaskan, tanggung jawab menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau masyarakat, melainkan kewajiban semua pihak. “Ini tanggung jawab semua stakeholder, bukan hanya pemerintah atau bukan hanya masyarakat, tapi semua pihak yang ada di Denpasar. Kita wajib bersama-sama menjaga lingkungan, menjaga sungai kita, mentaati aturan. Sehingga ruang kita tidak banyak yang dilanggar,” tutupnya.

Baca Juga  DPRD Denpasar Dorong Cetak Biru Pengelolaan Sampah Terpadu