Denpasar – Sejumlah mahasiswa asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menempuh pendidikan di Bali turun tangan membersihkan Pasar Badung dan Pasar Kumbasari pasca banjir.

Gerakan bersih-bersih itu telah berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (13/9). Mereka memastikan aksi tersebut berlanjut hingga kedua pasar itu kembali beroperasi.

Koordinator aksi, Alexander Andelo mete menegaskan bahwa gerakan yang mereka lakukan semata-mata merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi Bali pasca dilanda banjir.

“Pasar Badung dan Pasar Kumbasari ini memerlukan penanganan segera. Karena semua kebutuhan pokok kita ambil dari sini. Saya kira kalau kita tidak bergerak, semua masyarakat termasuk kita pasti terkendala,” ujar pria yang akrab disapa Alex usai bersih-bersih di Pasar Badung-Kumbasari, Minggu (14/9/2025).

Baca Juga  Pasar Badung-Kumbasari Segera Beroperasi, Kerugian Pedagang Diganti

Dalam kurun waktu dua hari itu, Alex membeberkan, pihaknya telah melakukan pembersihan di berbagai titik, seperti selokan, drainase termasuk halaman pasar yang terdampak banjir.

“Kita tidak punya tujuan lain, selain untuk memulihkan atau mengembalikan wajah pasar Badung sebagai pusat perbelanjaan yang bersih seperti biasanya,” kata Alex.

Alex menyebut gerakan ini merupakan gerakan gotong-royong untuk tetap menjaga lingkungan hidup yang bersih.

“Saya kira ini kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan masyarakat. Jadi bisa terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” imbuhnya.

Untuk diketahui, gerakan ini diberi nama Aliansi Mahasiswa Sumba di Bali yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Kodi (HIMAK) Bali, Ikatan Mahasiswa Sumba Tengah (IIKMAST) Bali, Gabungan Mahasiswa Sumba Timur (GAMASTIM) Bali, dan Himpunan Mahasiswa Wejewa (HIMAWA).

Baca Juga  Pascabanjir, Aktivitas Pasar Kumbasari Lumpuh dan Tengah Dibersihkan

 

Reporter: Yulius N