Wisatawan Harap Pemerintah Serius Tangani Sampah Sungai dan Resapan Air
Denpasar – Sejumlah wisatawan mengaku khawatir pascaperistiwa banjir melanda Bali, Rabu (10/9).
Salah satu wisatawan yang enggan disebutkan namanya mengaku khawatir akan potensi terjadinya banjir di Bali, terlebih saat musim hujan tiba.
“Kalau khawatir iya, apalagi di musim hujan,” kata dia saat diwawancarai di Kawasan Pantai Sanur, Rabu (17/9/25).
Pria asal Italia ini menuturkan pertama kali mendapatkan kabar terkait banjir melalui sang kekasih yang merupakan warga Bali.
“Dia mengirimkan saya video karena saya tidak punya media sosial. Jadi awalnya saya tidak tahu tentang itu (banjir),” tambahnya.
Menurutnya, banjir dipicu oleh persoalan drainase serta penumpukan sampah di sungai.
“Karena saluran air atau drainase mungkin tidak dibersihkan atau ukurannya tidak cukup besar dan satu lagi karena sampah plastik menyumbat drainase lalu airnya meluap,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti terjadinya pembangunan yang masif sehingga mengurangi daerah resapan air.
“Tapi mungkin juga karena mereka membangun terlalu banyak jadi tidak ada lagi area resapan. Terutama di Canggu, mereka membangun di mana-mana,” imbuhnya.
Ia berharap, pemerintah dapat melakukan penanganan terhadap sampah yang mencemari sungai.
“Bersihkan sungai dan juga, saya pikir mungkin karena sampah tersangkut di sungai. Jadi saluran airnya tidak berfungsi lagi. Tentu saja air keluar dari saluran itu,” ucap dia.
Senada dengan itu, Pipit, wisatawan asal Tangerang juga mengungkapkan kekhawatiran serupa.
“Saya sempat dengar soal banjir di Bali. Saya sempat khawatir cuma karena anak ada di Buleleng jadinya saya yakin saja untuk datang ke Bali dan percaya tidak terjadi banjir lagi,” kata dia.
Namun demikian, dirinya berharap pemerintah memperkuat langkah pencegahan banjir.
“Semoga lebih diperhatikan kemungkinan banjir ini kan disebabkan oleh sampah jadi harus ditanggulangi,” ucap dia.
Reporter: Komang Ari
Editor:

Tinggalkan Balasan