Tjokorda Gde Surya Putra Dilantik Jadi Ketua PGRI Klungkung, Komit Bangun Pendidikan Berkualitas
Klungkung – Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, resmi dilantik sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Klungkung masa bakti 2025–2030. Pelantikan dilakukan oleh Ketua PGRI Provinsi Bali, Dr. I Gusti Ngurah Eddy Mulya, di aula SMAN 2 Semarapura.
Dalam sambutannya, Wabup Tjokorda Gde Surya Putra menegaskan bahwa PGRI sebagai organisasi profesi guru harus menjadi mitra pemerintah dan berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“PGRI harus selaras dengan pemerintah. Mohon dukungan agar PGRI Klungkung mampu memperjuangkan nasib guru, meningkatkan profesionalisme, dan menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan generasi muda,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pengurus PGRI Klungkung sebelumnya atas dedikasi dan capaian yang telah diraih. Lebih lanjut, Tjok Surya menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Klungkung berkomitmen untuk terus memperhatikan kesejahteraan dan penempatan tenaga pendidik.
“Berkat komitmen Bupati I Made Satria, nantinya tidak akan ada guru yang tidak terakomodir. Hanya tinggal menunggu perekrutan P3K selanjutnya, mengingat masih banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Provinsi Bali, Dr. I Gusti Ngurah Eddy Mulya, mengapresiasi pelaksanaan konferensi PGRI di Kabupaten Klungkung.
“Dengan dilantiknya Wakil Bupati sebagai Ketua PGRI, saya yakin segala urusan organisasi akan lebih mudah dan selaras dengan program pemerintah. Klungkung memang menjadi kabupaten terakhir yang melaksanakan konferensi, tapi terasa istimewa,” ujarnya.
Ia menambahkan, PGRI merupakan mitra utama pemerintah daerah dalam memajukan dunia pendidikan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bali.
Ketua Panitia Konferensi PGRI XXII Kabupaten Klungkung, Drs. I Wayan Janiartha melaporkan bahwa kegiatan diikuti oleh 100 peserta dan 30 peninjau.
Konferensi kali ini mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”, yang dimaknai sebagai dorongan untuk mengubah cara berpikir, cara bekerja, dan cara berkontribusi dalam menghadapi tantangan zaman.

Tinggalkan Balasan