Denpasar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan menyelenggarakan aksi tanam pohon serentak dan bersih-bersih sungai dengan tajuk “Gotong Royong Semesta Berencana” yang akan berlangsung pada Sabtu (25/10/2025).

Luas lahan yang ditargetkan untuk penanaman pohon mencapai 314,08 hektare dengan jumlah bibit sebanyak 34.047 pohon yang bakal diikuti oleh 20.453 peserta. Sementara, untuk bersih-bersih sungai mencapai 27.189 orang. Artinya jika ditotal, Program Gotong Royong Semesta Berencana mencapai 47.642.

Gubernur Bali Wayan Koster menyebut, acara ini merupakan implementasi pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025-2125, yang mulai dilaksanakan tahun 2025 dan dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga di Pura Pengubengan Besakih.

Adapun peserta yang terdaftar, yaitu Pegawai Pemerintah Provinsi, Pegawai Pemerintah Kota/Kabupaten, Aparat TNI/Polri, Kepala Desa, Lurah, Bandesa Adat, masyarakat, pelajar, dan komunitas lingkungan.

Baca Juga  Komitmen Koster-Giri, Setelah Terpilih Langsung Bangun Sekolah Pariwisata di Seraya

Koster menyebut, kegiatan berskala besar dilaksanakan pada Minggu (26/10/2025) yang dilakukan secara serentak Kota/Kabupaten, sampai tingkat Desa/Kelurahan dan Desa Adat.

Di tingkat provinsi kegiatan dilaksanakan di 3 lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati.

Sementara di tingkat Kabupaten (di luar Bangli, Badung, Gianyar, dan Denpasar), yaitu: Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan dilaksanakan di wilayah DAS yang menjadi prioritas masing-masing Kabupaten, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana.

“Pelaksanaan kegiatan di tingkat Provinsi dipimpin langsung oleh Gubernur dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten dipimpin langsung oleh Walikota/Bupati,” kata Koster saat konferensi pers di Jayasabha, Rabu (21/10/2025).

Baca Juga  Kabar Gembira, Nyoman dan Ketut Bakal Dapat Insentif

Lebih lanjut, gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini menyampaikan, pohon yang ditanam adalah pohon yang bisa dimanfaatkan untuk upakara, sumber pangan,kesehatan, dan keseimbangan ekologis, seperti Jepun, Jempiring, Sandat, Pucuk Merah, Cempaka, Durian, Alpukat, Nangka, Kelapa Genjah, Klengkeng, Sukun, Mangga, Pule, Cemara, Badung, Beringin, Trembesi, Mahoni, Tabebuya, Jati, Ketapang Kencana, Ketapang Laut, Ketimus.

“Secara khusus, Kegiatan Bersih-Bersih Sungai dilaksanakan untuk membersihkan sumbatan-sumbatan dan kotoran yang menghambat aliran air sungai dan mengakibatkan banjir, guna mengantisipasi musim hujan yang puncaknya terjadi pada bulan November-Desember 2025, lanjut Januari-Pebruari 2026,” tandas Koster.

 

Reporter: Yulius N