Denpasar – Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Center pertama di Bali diresmikan di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Jumat (31/10/25). Fasilitas ini dibangun untuk memperluas akses pengisian kendaraan listrik di Bali sekaligus mendukung target Net Zero Emission 2060.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, menyatakan fasilitas tersebut merupakan SPKLU terbesar di Bali. Fasilitas itu dilengkapi delapan mesin dengan 10 nozzle, termasuk empat unit fast charging/ultrafast charging.

Menurutnya, penambahan unit dilakukan untuk mengatasi antrean pengguna yang meningkat.
Eric juga menyebutkan keberadaan SPKLU lain di Bali, yaitu di UP3 Bali Selatan (depan Grand Lucky) dan kawasan Semawang, Sanur. Informasi lokasi dan antrean, sambungnya, dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile.

Baca Juga  Mudik Gratis PLN Bali Tuai Respon Negatif

Eric menyebutkan PLN mulai mengembangkan pembangkit non-fosil dan installasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah lokasi di Bali.

“Kami juga sekaligus tentunya sudah mulai melakukan transisi kendaraan yang berbahan bakar fosil atau Internal Combustion Engine yang saat ini banyak sekali,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pengguna kendaraan listrik dapat memilih pengisian di SPKLU publik atau melakukan home charging. Tarif home charging mendapat insentif diskon 30 persen jika dilakukan di luar jam puncak, yakni pukul 22.00-05.00 Wita.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyatakan, pemerintah kota (pemkot) Denpasar mendukung percepatan transisi ke kendaraan listrik. Ia menyorot rasio kendaraan terhadap penduduk di Denpasar yakni 1,546,000 unit kendaraan untuk sekitar 750,000 penduduk. Jaya Negara menyebutkan dampaknya terhadap kemacetan dan kualitas udara, yang kini mencapai 65 persen.

Baca Juga  PLN Bali Jadi Sorotan, Pemadaman Bergilir Berlanjut Tanpa Kejelasan

Pemkot, kata dia, telah mendorong penggunaan kendaraan listrik di lingkungan pemerintahan dan menyiapkan hampir 20 unit shuttle listrik untuk area tertentu.

“Kami juga berkomitmen kuat untuk mendorong dan memberikan pelayanan kepada masyarakat agar memanfaatkan kendaraan listrik. Harapannya, jika ada pembiayaan dari pemerintah, dan bisa digunakan gratis oleh masyarakat, tentu berdampak pada penurunan emisi,” ujarnya