Denpasar – Sebanyak 110 Desain dari 11 desainer kenamaan Bali memeriahkan hari kelima pelaksanaan Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025 yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Art Centre Denpasar, Rabu (5/11/2025).

Ajang bergengsi yang diinisiasi oleh Dekranasda Provinsi Bali ini menampilkan ragam karya busana bernuansa kain tenun tradisional Bali sebagai upaya pelestarian warisan budaya sekaligus pengembangan kreativitas desainer lokal.

“Sebelas desainer yang tampil telah melalui kurasi yang ketat, antara lain memiliki brand sendiri serta aktif membuat desain dalam dua tahun terakhir. Bahkan, banyak di antaranya merupakan binaan langsung dari Dekranasda Provinsi Bali,” ungkap Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata.

Baca Juga  Soroti Industri Endek di Bali, Putri Koster: Hanya 17 Persen Produksi Lokal

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Bali tersebut menjelaskan masing-masing desainer menampilkan 10 desain koleksi dengan karakteristik dan ciri khas serta wajib menggunakan dan menonjolkan kain tenun tradisional Bali.

Adapun sebelas desainer yang tampil, yakni Wastra by Dode Moneko, Wastra Bali by Anggasari, Kembang Sari Batik Painting by Rani Ayu, Lusi Damai by Komang Lusi Damayanti, Ipong Design by Wirathi.

Lalu, Limas Butik by Yeniati, BALIAGA by Cakra Manuaba, BALIETNIK by Tini Paradina, Arunika by Nita Susianita, Gede Yudi Design by Gede Yudi, dan Lului by Syahvethi Dewi.

“Mudah-mudahan ini dapat menjadi semangat kita bersama untuk meningkatkan kecintaan terhadap kain tradisional Bali,” imbuhnya.

Baca Juga  UMKM Bali Naik Kelas, Dekranasda Dorong Produk Kerajinan Tembus Pasar Global

Di sisi lain, Wiryanata menyampaikan apresiasi kepada Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ibu Putri Koster. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan DBFW merupakan gagasan Ibu Putri Koster sebagai upaya meningkatkan kecintaan masyarakat Bali terhadap kain tenun tradisional Bali, sekaligus mengembangkan potensi desainer lokal yang ada di Bali.

Dengan mengusung tema ‘Wastra Hitakara’, yang berarti kain tidak hanya sebagai bentuk keindahan, tetapi juga dapat memberikan manfaat dan menciptakan kesejahteraan, DBFW diharapkan menjadi simbol pemulihan kreativitas dan ekonomi, serta jembatan diplomasi budaya yang mempertemukan tradisi dengan inovasi dalam upaya melestarikan kain tradisional Bali.

Lebih lanjut, sesuai arahan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, kegiatan Dekranasda Bali Fashion Week akan dilaksanakan secara berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang dan menjadi program rutin Dekranasda Provinsi Bali.

Baca Juga  Waspadai Kejahatan Siber, Putri Koster Ajak Perempuan Melek Digital

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Koster, serta para kepala perangkat daerah Provinsi Bali.