Denpasar – BMKG memprediksi hujan lebat disertai angin kencang berpotensi melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan akibat pengaruh Siklon Tropis FUNG-WONG di timur Filipina, serta aktivitas MJO, gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator.

Merespons kondisi tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali menerbitkan surat edaran Nomor B.20.000/3647/INPAR/DISPAR yang ditujukan kepada berbagai asosiasi pariwisata di Bali, mulai dari GIPI, PHRI, ASITA, IHGMA, hingga asosiasi hotel, vila, dan homestay.

Kepala Dispar Bali I Wayan Sumarajaya menjelaskan bahwa peningkatan curah hujan akhir-akhir ini perlu diantisipasi oleh seluruh pengelola usaha pariwisata. Ia meminta asosiasi segera menyampaikan imbauan kepada anggota masing-masing agar mengutamakan aspek keamanan dan kenyamanan wisatawan.

Baca Juga  Kadispar Bali: Usulan Kenaikan Pungutan Wisman Perlu Kajian Mendalam

“Kami meminta kepada seluruh ketua asosiasi pariwisata untuk mengimbau seluruh anggotanya, guna melakukan persiapan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki,” pintanya dikutip dari rilis, Sabtu (15/11/25).

Ia menekankan pentingnya penerapan prosedur keselamatan secara konsisten, termasuk penyampaian informasi cuaca kepada wisatawan dan pemantauan rutin terhadap peringatan BMKG. Informasi tersebut diharapkan dapat membantu wisatawan memahami kondisi di lapangan selama musim hujan.

“Sehubungan hal tersebut kami mengimbau kepada seluruh pengelola biro perjalanan wisata dan kepada seluruh, pengelola akomodasi pariwisata agar memberikan informasi yang lengkap kepada wisatawan terkait cuaca selama musim hujan dan hal-hal yang mesti dilakukan jika berwisata di Bali pada musim hujan, dan secara rutin memantau perkiraan cuaca dari BMKG,” imbaunya.

Baca Juga  Pungutan Wisatawan Asing Ditargetkan Meningkat, Awal 2025 Capai Rp24,27 Miliar

Untuk pengelola daya tarik wisata (DTW) dan desa wisata, Dispar Bali mendorong dilakukan pengecekan pohon dan vegetasi di area wisata, pembersihan saluran air, serta pemasangan papan informasi agar potensi risiko seperti banjir atau pohon tumbang dapat diminimalisir.

Sementara itu, pelaku usaha yang bergerak di wisata berbasis alam seperti arung jeram, pendakian, selam, snorkeling, hingga paralayang diminta lebih ketat memantau kondisi cuaca dan mengatur jadwal aktivitas secara aman. Edukasi terkait hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan wisatawan selama musim hujan juga diminta terus disosialisasikan.
“Kami juga mengimbau agar selalu mensosialisasikan Do’s and Don’ts kepada wisatawan asing,” tandasnya.

Selain ke asosiasi, Dispar Bali juga mengeluarkan surat imbauan Nomor B.20.000/3646/INPAR/DISPAR kepada seluruh Dinas Pariwisata kabupaten/kota agar memastikan langkah mitigasi diterapkan secara menyeluruh di destinasi wisata masing-masing.

Baca Juga  Cuaca Ekstrem, Jalur Denpasar-Gilimanuk Rawan Pohon Tumbang