Denpasar – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Denpasar Festival (Denfest) ke-18 yang digelar sejak 20 hingga 23 Desember 2025 berfokus pada waste department guna mengurangi timbulan sampah selama festival berlangsung.

Ketua Umum Komunitas Temanmu sekaligus Koordinator Waste Department Eling Ring Rasa Denfest 2025 Anak Agung Ngurah, mengatakan sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah sisa makanan dan residu.

Ia menjelaskan, salah satu jenis residu berasal dari kemasan makanan berbahan kertas minyak yang kerap disalahartikan sebagai ramah lingkungan.

“Kertas makanan itu kan sebenarnya orang pasti mikirnya itu eco-friendly. Tapi, sebenarnya yang dipakai adalah kertas minyak yang ada lapisan plastiknya. Itu sebenarnya masuknya ke residu,” kata dia saat diwawancarai Selasa (23/12/25).

Baca Juga  Koster Beri Insentif Hingga Rp 1 Miliar Bagi Desa yang Mampu Kelola Sampah Berbasis Sumber

Oleh relawan dan 18 komunitas yang terlibat, sampah-sampah itu dimanfaatkan secara beragam. Sisa makanan dimanfaatkan sebagai pakan maggot, diolah melalui komposter, serta dikelola menggunakan konsep teba modern.

Sementara itu, kulit buah juga diolah dengan mesin press menjadi barang ekonomis seperti kursi dan meja.

Pihaknya memastikan, setiap residu yang dihasilkan diolah menggunakan fasilitas pengelolaan sampah yang tersedia, sehingga tidak berakhir di Tempat Pembuangan Sampah (TPA).

“Saya tidak berani bilang zero waste karena kita nggak tahu bocor-bocornya dimana. Tapi, saya penglihatan selama masuk ke dalam manajemen waste department kami pastikan tidak ke TPA,” kata dia.

Di sisi lain, Ngurah juga mengapresiasi tingkat kepatuhan pengunjung selama festival berlangsung. Ia menilai partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah tergolong tinggi.

Baca Juga  Putri Koster Dorong Kesadaran Kolektif dalam Pengelolaan Sampah

“Saya berani mengeklaim angka di atas 90% mereka (masyarakat, red) happy, mau terlibat langsung dalam proses pengolahan sampah di Denfest,” sambungnya.

Ngurah berharap, kedepan pemerintah menguatkan dapat memperkuat regulasi terkait penanganan sampah di Denpasar.

“Menurut kami, hal ini juga dapat diterapkan di level-level berbeda,” ungkapnya.

“Jadi tinggal bagaimana sebuah sistem pemerintahan ini serius menuju ke sana, menurut saya ya (seperti itu), buktinya kemarin saat Denfest bisa,” pungkasnya.