Denpasar – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira mengatakan, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 generasi muda diharapkan tidak menjadi militan partai politik (Parpol) tertentu, tetapi lebih melihat ketokohan dan jejak rekam dari calon-calon yang bersaing baik legislatif maupun eksekutif.

“Generasi muda Bali khususnya di Denpasar itu memiliki ruang gerak yang bebas, belum banyak terkontaminasi. Saya pribadi, sebagai politisi kita tidak mau melakukan pendekatan secara partai. Karena, kalau kita dekatkan mereka ini dengan partai cenderung akan membentuk mereka menjadi militan, fanatisme. Sehingga, saya berharap anak muda ini bisa lebih mengerti tentang arti politik itu sendiri, memandang politik secara lebih luas,” ungkap Wandhira kepada wacanabali.com, Senin (8/1/24).

Baca Juga  Catatan Jelang Pemilu, Korupsi Disebut Masih jadi "PR"

Selanjutnya Wandhira mengungkapkan, jelang Pemilu 2024 anak muda diharapkan mampu melihat calon-calon yang bersaing di tingkat legislatif maupun eksekutif berdasarkan ketokohannya atau rekam jejak, tidak hanya sekedar melihat dari latar belakang Parpol tertentu. Sehingga, ia menilai Pemilu 2024 mampu menghasilkan pemimpin yang benar-benar sesuai dengan latar belakang diharapkan anak muda kedepan.

“Anak muda kedepan harus melihat, bibit bebet bobotnya. Tidak hanya sekedar berafiliasi terhadap parpol tertentu. Mereka harus paham, bahwa partai merupakan wadah dari konsep-konsep orang untuk berpolitik di Indonesia. Karena, peran anak muda di Pemilu 2024 ini sangat besar, jadi saya berharap mereka mampu menentukan pilihan yang tepat untuk masa depan bangsa kedepannya,” pungkas Wandhira.

Baca Juga  Pengamat: Baliho Tak Efektif untuk Gaet Suara

Menurutnya, ketika generasi muda sudah mampu memahami proses karya komitmen dari seorang calon, generasi muda diyakini akan benar-benar menemukan pemimpin yang sesuai kualifikasi, tidak hanya sekedar berafiliasi terhadap parpol tertentu.

Reporter: Krisna Putra