Denpasar – Menyikapi pernyataan Sekretaris Gapura Nusantara I Wayan Sumardika yang tayang di wacanabali.com, Minggu (21/1/2024) terkait acara Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud yang mengatakan adanya kekecewaan dan ada pihak yang menunggangi pesta rakyat demi keuntungan salah satu pihak, Sekretaris DPW Sahabat Ganjar (SAGA) Bali dan Koordinator/Penanggung Jawab Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Bali I Nyoman Arta Wirawan angkat bicara dan meminta klarifikasi atas pernyataannya.

“Agar ditunjukkan pihak siapa yang diuntungkan dan dirugikan. Siapa yang menunggangi? Karena ini bisa dikatakan sebagai penyebaran fitnah, hoaks, dan melanggar UU ITE,” tegas Arta Wirawan dalam keterangannya di Denpasar, Senin (22/1/2024).

Terkait dengan registrasi bagi penonton adalah diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan voucher door prize dan kaos Ganjar Mahfud. Namun bagi yang tidak ingin mendapatkan voucher dan kaos dipersilakan langsung masuk,” jelasnya.

Baca Juga  Malam Minggu, Saksikan Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Bali

Hal ini imbuh Arta Wirawan bisa dilihat saat pada acara berlangsung kurang lebih ratusan ribu masyarakat masuk dan sebagian besar tidak melalui pendaftaran atau registrasi. Padahal panitia hanya menyiapkan voucher dan kaos hanya untuk 4000 orang.

“Adapun aturan yang diterapkan oleh Sahabat Ganjar adalah untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan sebagai bentuk antisipasi. Semua ini sudah disampaikan kepada seluruh organ relawan Ganjar-Mahfud saat diundang oleh TPD (Tim Pemenangan Daerah) Bali di kantor PDI Perjuangan Jalan Banteng Baru, Renon dan disepakati,” beber Arta Wirawan.

Kedua, ia menuturkan terkait wartawan yang ingin meliput Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud saat konferensi pers di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Bali
Jumat (19/1/2024) telah disampaikan kepada 19 perwakilan media yang hadir, terhadap mekanisme dan akses masuk untuk meliput acara.

“Kami dari SAGA tidak ada ingin menghambat atau menutup akses untuk meliput berita Pesta Rakyat. Bahkan untuk masyarakat saja kami gratiskan, apalagi untuk media. Namun tetap harus memperhatikan dari sisi keamanan atau adanya pihak-pihak penyusup untuk melakukan keributan,” terangnya.

Baca Juga  Disambut Antusias, Ganjar Yakin Menang di Bali

Selain itu menurutnya untuk mengantisipasi hal-hal negatif lainnya yang dapat memancing dan merusak ketertiban serta keamanan yang sudah terjaga selama ini.

“Hal ini juga atas saran dari Polda saat melakukan rapat kordinasi pelaksanaan pengamanan Pesta Rakyat dengan Karo Ops Polda Bali, H min satu. Yang pada intinya untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud berlangsung,” pungkas Arta Wirawan.

Sebelumnya diberitakan Konser Pesta Rakyat Calon Presiden Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo yang diselenggarakan oleh Sahabat Ganjar (SAGA) di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar Bali diwarnai kekecewaan dari relawan Ganjar Punya Rakyat (Gapura) Nusantara, Sabtu (20/1/24).

Penyebabnya, untuk dapat masuk ke areal konser, masyarakat diminta mendaftar dengan cara menunjukan KTP dan direkam.

Baca Juga  Konser Pesta Rakyat Ganjar di Bali Diwarnai Kekecewaan Relawan

“Hanya untuk masuk saja kita diminta mendaftarkan diri dengan KTP, selain itu harus direkam oleh penyelenggara. Jujur saya kecewa dengan hal tersebut,” ujar Sekretaris Gapura Nusantara Provinsi Bali, I Wayan Sumardika kepada wacanabali.com di lokasi acara.

Lebih lanjut, Sumardika menyayangkan ada pihak yang terkesan menunggangi pesta rakyat ini demi keuntungan salah satu pihak.

“Seharusnya kita sebagai relawan jangan sampai terjadi demikian kita sama-sama satu gerbong jangan ada yang mencari untunglah dalam hal ini,” singgungnya.

“Jangan penyelenggaraan ini digunakan untuk mencari keuntungan seolah-olah masyarakat yang hadir merupakan milik salah satu relawan, harusnya kita berjuang bersama,” tekannya. (213)

Editor: Ngurah Dibia