Kasus DBD di Jembrana tiap Bulan Meningkat
Jembrana – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana terus mengalami peningkatan setiap bulannya. Data yang dirilis Dinas Kesehatan Jembrana, menunjukkan lonjakan kasus DBD cukup signifikan, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada bulan April 2024.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Made Dwipayana saat dikonfirmasi awak media, Selasa (7/5/24), membenarkan lonjakan kasus DBD di Kabupaten Jembrana. menurutnya lonjakan tersebut di pengaruhi oleh cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang tidak menentu dengan intensitas hujan tinggi.
“Pada bulan April 2024 tercatat 53 kasus DBD di Jembrana, jumlah ini meningkat jika dibandingkan bulan sebelumya yakni bulan Maret 46 kasus, bulan Februari 18 kasus dan bulan Januari 12 kasus. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumah kasus DBD bulan April 2024 juga mengalami lonjakan jika dibandingkan dengan bulan april 2023 yakni sebanyak 49 kasus,” jelasnya.
Mengantisipasi lonjakan ini, dinas Kesehatan bekerjasama dengan dinas terkait untuk meningkatan pemberantasan jentik nyamuk. Sedangkan di lokasi ditemukan kasus DBD maupun Suspek DBD sudah dilakukan fogging (pengasapan).
Menurut Dwipayana, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak jentiknya. Jentik nyamuk dapat berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam 2 minggu dan menularkan DBD.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PMD dan desa-desa untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pemberantasan sarang dan jentik nyamuk. Pemberantasan nyamuk harus dilakukan dari akarnya, yaitu mulai dari menghilangkan sarangnya, hingga jentik nyamuk di tempat genangan air,” ujar Dwipayana
Lanjut Dwipayana, perubahan iklim ekstrem dengan pergantian cuaca panas dan hujan yang tiba-tiba, menjadi salah satu faktor pemicu berkembangnya nyamuk DBD. Selain itu, mobilitas masyarakat yang tinggi juga meningkatkan risiko penyebaran DBD.
“Kami berharap kerjasama masyarakat dengan pemerintah untuk bersama-sama menanggulangi DBD. Fogging saja tidak cukup, yang terpenting adalah pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-masing dengan cara menghilangkan benda-benda yang bisa menampung genangan air, serta menguras tempat penampungan air, sehingga nyamuk tidak bisa leluasa berkembang biak”, pesan Dwipayana.
Meski tiap bulan mengalami peningkatan, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana di tahun 2024 periode Januari hingga April jauh mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah kasus di tahun 2023 di periode yang sama. Di tahun 2024 (periode Januari-April-red) tercatat 129 kasus, sedangkan di tahun 2023 periode yang sama terdapat 254 kasus.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia

Tinggalkan Balasan